TOPMEDIA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi memulai program Kampung Pancasila melalui doa bersama di Lobby Lantai 2 Balai Kota, Senin (11/8/2025).
Acara ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dan diikuti seluruh kepala perangkat daerah (PD), camat, hingga lurah.
Peluncuran ini diawali dengan pemotongan tumpeng oleh Wali Kota Eri bersama Ketua Satgas Kampung Pancasila, Irvan Widyanto.
Usai seremoni, seluruh jajaran kepala PD, camat, dan lurah bergerak menuju 1.360 titik Kampung Pancasila di 153 kelurahan.
Wali Kota Eri menegaskan, program ini bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat Surabaya melalui pendataan dan pendampingan langsung di lapangan.
Data yang dikumpulkan mencakup warga miskin, ibu hamil berisiko tinggi, anak putus sekolah, pengangguran terbuka, hingga kasus stunting.
“Kampung Pancasila ini dibagi dalam 15 tim yang dipimpin kepala dinas dan camat. Semua turun langsung, mulai sekda, asisten, hingga ASN. Kita ingin menjalankan nilai Pancasila secara nyata, dengan gotong royong, tolong-menolong, dan menjaga toleransi,” jelas Eri.
Melalui program ini, warga diajak saling membantu, menjaga keamanan lingkungan, serta melibatkan pemuda untuk menjaga kampungnya.
Eri juga mengingatkan pentingnya toleransi antarumat beragama, membangun jiwa sosial, dan memastikan kampung menjadi tempat yang rukun dan produktif.
Setiap Ketua RW diminta menggerakkan Karang Taruna, mengelola pemilahan sampah, dan mengembangkan perekonomian warga.
Selain itu, pendataan ibu hamil berisiko tinggi akan diintegrasikan dengan fasilitas kesehatan, sehingga penanganannya tepat, termasuk rujukan persalinan caesar jika diperlukan.
Ketua Satgas Kampung Pancasila, Irvan Widyanto, menyampaikan rasa syukurnya atas peluncuran program ini. Sebanyak 15 tim pendamping dari berbagai dinas hingga kelurahan diterjunkan ke seluruh RW.
“Tahun ini, kami targetkan 1.360 RW terjaga. Ada 669 ASN dan non-ASN yang menjadi pendamping di seluruh wilayah,” ujarnya.
Program ini diatur dalam Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor 100.3.3.3/142/436.1.2/2025 yang ditetapkan pada 2 Juli 2025, sebagai kelanjutan dari Kampung Madani. Struktur Satgas dibagi menjadi empat bidang: lingkungan, kemasyarakatan, ekonomi, serta sosial-budaya.
Di tingkat wilayah, Ketua RW menjadi ketua Satgas, dibantu koordinator dan kelompok kerja dari masyarakat setempat, dengan pembina dari unsur pemerintah dan aparat keamanan.
Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Pemkot Surabaya berharap Kampung Pancasila menjadi motor penggerak kesejahteraan dan persatuan warga, sekaligus mewujudkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.