Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Pemerintah Targetkan Cetak Sawah 625 Ribu Hektare, Fokus Perkuat Lumbung Pangan Nasional

11
×

Pemerintah Targetkan Cetak Sawah 625 Ribu Hektare, Fokus Perkuat Lumbung Pangan Nasional

Sebarkan artikel ini
Pemerintah merencanakan cetak sawah seluas 625 ribu hektare hingga 2026 dengan anggaran Rp 10 triliun. (Foto: Pinterest)
toplegal

TOPMEDIA – Pemerintah Indonesia menyiapkan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui program cetak sawah baru seluas 625 ribu hektare.

Program ini akan dilaksanakan secara bertahap, yakni 225 ribu hektare pada 2025 dan 400 ribu hektare pada 2026.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa proyek ini juga mencakup pembangunan lumbung pangan di sejumlah wilayah prioritas seperti Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.

HALAL BERKAH

Dalam keterangannya di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (21/10), Amran menjelaskan bahwa cetak sawah ini merupakan bagian dari program food estate nasional.

Insyaallah cetak sawah tahun depan kita upayakan 400 ribu hektare, tahun ini 225 ribu hektare, dan tahun berikutnya kita akan lanjutkan. Termasuk food estate di Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan,” ujarnya.

Baca Juga:  Komitmen Jaga Keamanan Pangan Anak Sekolah, Kapolrestabes Surabaya Sidak Dapur Gizi

Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk mendukung pelaksanaan program ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk pembukaan lahan, pembangunan infrastruktur irigasi, serta penyediaan sarana produksi pertanian.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyoroti pentingnya penggunaan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas.

Ia mengungkapkan bahwa varietas padi yang digunakan saat ini sudah tertinggal jauh dibanding negara lain.

“Varietas kita itu 20 tahun lalu belum ada yang baru. Bayangin kita ketinggalan. Kenapa Vietnam bisa 10 ton, kita hanya 5 ton. Tentu bibit varietas itu perlu penelitian,” jelas Zulhas.

Program cetak sawah seluas 625 ribu hektare menjadi salah satu upaya besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan impor beras.

Baca Juga:  Hilirisasi Pertanian Jadi Strategi Utama Tingkatkan Ekspor dan Kesejahteraan Petani

Dengan dukungan anggaran Rp 10 triliun dan fokus pada wilayah strategis, proyek ini diharapkan mampu meningkatkan produksi nasional secara signifikan.

Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada luas lahan, tetapi juga pada kualitas bibit dan teknologi pertanian yang digunakan.

Pemerintah menegaskan bahwa riset dan inovasi varietas unggul akan menjadi prioritas untuk mengejar ketertinggalan produktivitas dibanding negara tetangga. (*)

TEMANISHA.COM