TOPMEDIA – Masih ingat peristiwa penabrakan fans Liverpool saat perayaan pesta juara klub asal berjuluk The Reds pada 26 Mei 2025 kemarin.
Paul Doyle, seorang mantan anggota Marinir yang tertangkap saat melakukan penabrakan parade arak-arakan juara Liverpool.
Pria 53 tahun itu menghadapi 24 dakwaan atas kasus tersebut, termasuk dakwaan membuat dua bayi terluka.
Paul Doyle menangis saat di persidangan pada 29 orang yang dia tabrak termasuk dua bayi yang berusia enam dan tujuh bulan.
Enam anak lainnya, lima laki-laki dan satu perempuan, berusia antara sepuluh dan 17 tahun juga terluka serta seorang wanita berusia 77 tahun.
Doyle diduga dengan sengaja menabrakan mobil Ford Galaxy Titanium ke arah para fans Liverpool, saat mereka dalam perjalanan pulang dari perayaan gelar juara.
Sambil mengenakan kaos abu-abu, Doyle muncul dihadapan Hakim Andrew Menay di pengadilan Liverpool.
Ayah tiga anak ini menangis setelah petugas memintanya untuk memperkenalkan dirinya.
Awalnya, Doyle didakwa dengan tujuh pelanggaran, tetapi pengadilan mendengar bahwa 24 pelanggaran lainnya telah ditambahkan ke dalam dakwaan.
Total, ia menghadapi 31 dakwaan termasuk satu dakwaan mengemudi berbahaya, satu dakwaan perkelahian, dan 29 pelanggaran terkait cedera tubuh berat lainnya.
Ini juga termasuk sembilan dakwaan menyebabkan cedera tubuh dengan sengaja, dua dakwaan melukai dengan sengaja, dan 18 dakwaan percobaan melukai hingga cedera.
Banyak kerabat dan keluarga Doyle hadir di di pengadilan untuk menghadiri sidang tersebut.
Simon Csoka KC, pembela Doyle, mengajukan permohonan tambahan waktu untuk mempertimbangkan kasus tersebut.
Ia mengatakan klien nya baru diberikan daftar dakwaan pagi ini, dan belum sempat menilai pernyataan saksi dengan benar atau ‘mencocokkannya’ dengan kronologi dugaan perilaku mengemudinya.
Csoka juga mengatakan kliennya sedang menunggu keputusan dari otoritas penjara mengenai permohonannya untuk mengakses laptop, guna membantunya melihat CCTV kejadian tersebut.
Hakim Menary setuju untuk menunda kasus tersebut hingga 4 September ketika Doyle mengajukan pembelaan.
Dia berkata “Saya bersedia memberi Anda lebih banyak waktu, ini masalah serius yang tidak mudah. Saya akan menunda sidang pembelaan dan persiapan ini selama beberapa minggu.”
Doyle berpotensi menerima hukuman seumur hidup. Pada sidang sebelumnya, Philip Astbury, jaksa penuntut, mengatakan Doyle ‘sengaja’ menabrak kerumunan yang tengah berjalan pulang melalui Water Street, beberapa saat setelah menyaksikan pawai Liverpool memamerkan trofi Liga Premier di depan Royal Liver Building, di sepanjang tepi laut, sekitar pukul 6 sore.
Atsbury mengatakan “terdakwa ini sengaja mengemudi ke arah orang-orang di tengah kerumunan saat mereka mencoba meninggalkan area tersebut.
Dakwaan pertama mengemudi berbahaya mencerminkan cara mengemudi, ia sengaja menggunakan kendaraannya sebagai alat untuk melukai orang-orang tersebut.”
Sebuah Rekaman video amatir menangkap momen ketika mobil Doyle menabrak penggemar yang berkumpul untuk parade.
Doyle kemudian ditahan demi keamanannya sendiri. Tanggal persidangan telah ditetapkan pada bulan November.
Awalnya, Doyle membuntuti ambulans yang melintas untuk memecahkan kemacetan. Pria asal West Derby ini kemudian lepas kendali dan menabrak kerumunan yang berada disitu hingga melukai sedikitnya 134 orang.
Dalam rekaman amatir itu, terlihat orang-orang menggedor kaca mobil Doyle sebelum kemudian dia menabrak kerumunan suporter yang membuat beberapa orang terlempar.
Beredar anggapan kejadian itu adalah serangan teroris, detektif di Liverpool mencegah mis informasi yang beredar di media sosial dalam beberapa jam setelah kejadian.
Doyle seorang pelari yang ulung, lulus dari Royal Marine Commando Training Centre, juga dikenal sebagai CTCRM, pada tahun 1991 dan bertugas di 43 Commando, unit yang bermarkas di Arbroath, Skotlandia.
Setelah tak lagi menjadi bagian Marinir, Doyle melanjutkan studi psikologi dan matematika di universitas Russell Group sebelum pindah ke peran keamanan siber. Karib Doyle menceritakan ke dailymail, bahwa ia bukan seorang suporter atau yang menyukai bola. (*)