TOPMEDIA – Pengabdian dokter memang tak mudah, betapa banyak aral dan ujian dalam pelayanan kesehatan sebagai bentuk profesi.
Beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang dokter di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Seorang dokter dimarahi keluarga pasien. Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada selasa (12/8) pagi.
Tampak keluarga pasien sangat emosi, mereka memaksa dokter untuk membuka masker saat menangani pasien penderita TBC.
Seorang pasien wanita yang terbaring dijelaskan dokter bahwa pasien tersebut kehilangan kesadaran karena mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah, dan tekanan darah yang lemah.
Setelah observasi, diketahui gambaran infiltrat atau gambar paru-paru pecah di sisi kanan paru yang mengindikasikan pasien mengidap gejala khas dari tuberkulosis (TBC/TB).
“Jadi ibunya masuk rumah sakit dengan kondisi tidak sadar dengan hipoglikemia, dengan gula darah rendah. Kemudian tekanan darah yang tidak terkontrol. Kemudian kita melakukan pemeriksaan, dilakukan dan didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran pecah di paru-paru kanan. Gambaran dari khas dari TBC,” ucap dokter dalam video tersebut dikutip dari detikhealth.
Kemudian keluarga pasien terlihat marah-marah kepada dokter. “Kamu tau infiltrat itu apa? Kamu tau tindakan apa harus seperti apa? Kamu dokter kan? Kamu belum tahu saya kan? Sekarang saya tanya, tindakan yang tepat kalau hanya TBC seharusnya seperti apa? Bukan nunggu sehari-dua hari untuk dahak seperti ini. Ini rumah sakit RSUD Sekayu, kamu coba bilang apa tadi? Kamu belum tahu saya kan? Kamu cuma menunggu dahak ibu saya, mengasih obat-obatan, kamu bilang nunggu dahak, hanya menunggu dahak untuk menguji lagi ke laboratorium tanpa ada tindakan yang pasti,” ucap keluarga pasien.
Dikutip dari detikSumbagsel, Kasubag RSUD Sekayu, Dwi, membenarkan insiden tersebut. Pihak RS sedang melakukan pendalaman kasus ini.
Pihaknya tengah mengklarifikasi lebih lanjut untuk mengetahui secara detail persoalannya.
“Ya benar, itu dokter spesialis ginjal. Di video terlihat beliau dimarahi keluarga pasien dan tetap sabar. Hari ini akan kami bahas dan rapatkan untuk mengetahui kronologi kejadian dan motifnya,” kata Dwi, Rabu (13/8/2025).
Di tempat lain, kasus video viral ini ditanggapi Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan, SpP(K).
Ia mengatakan secara tegas salah satu langkah penting untuk meningkatkan akurasi diagnosis TB adalah melalui pemeriksaan dahak untuk Tes Cepat Molekuler (TCM). (*)