Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

Open Trip Naik Gunung Jadi Tren Viral, Peluang Bisnis yang Menjanjikan

12
×

Open Trip Naik Gunung Jadi Tren Viral, Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Sebarkan artikel ini
Banyak orang memilih mengikuti open trip saat naik gunung karena lebih efisien dan praktis. (Foto: Istimewa)
toplegal

TOPMEDIA – Fenomena open trip naik gunung kini menjadi tren gaya hidup yang merambah kalangan muda Indonesia. Viral di media sosial sejak awal 2025, konsep ini menawarkan pengalaman mendaki gunung secara kolektif, praktis, dan terjangkau.

Tak hanya menjadi sarana healing dan eksplorasi alam, open trip juga membuka peluang bisnis wisata yang menjanjikan, dengan pertumbuhan pesat dan potensi keuntungan jutaan rupiah per perjalanan.

HALAL BERKAH

Open trip adalah sistem perjalanan bersama kelompok yang belum saling mengenal, diorganisasi oleh penyedia jasa wisata.

Peserta cukup mendaftar dan membayar paket, lalu seluruh kebutuhan seperti transportasi, logistik, dan perizinan akan diurus oleh penyelenggara. Konsep ini dinilai cocok bagi pendaki pemula maupun mereka yang ingin menikmati alam tanpa repot.

Mengapa Open Trip Naik Gunung Sangat Potensial?

Baca Juga:  Berawal dari UMKM, 8 Perusahaan Ini Menjelma Menjadi Raksasa Indonesia

Menurut laporan Good News From Indonesia (Juni 2025), naik gunung kini dianggap sebagai bentuk healing yang lebih bermakna dibanding aktivitas urban seperti nongkrong di kafe.

Generasi muda memandang pendakian sebagai cara untuk mencari makna, membangun citra diri, dan menenangkan pikiran. Beberapa alasan mengapa open trip naik gunung menjadi sangat potensial:
– Biaya Terjangkau: Harga paket dibagi bersama peserta lain, membuatnya lebih ekonomis dibanding pendakian mandiri.
– Kemudahan Logistik: Semua kebutuhan teknis seperti transportasi, konsumsi, dan perlengkapan sudah diatur oleh EO (event organizer).
– Komunitas dan Sosialisasi: Peserta bisa bertemu orang baru, membangun jejaring sosial, dan berbagi pengalaman.
– Konten Media Sosial: Pemandangan gunung dan momen pendakian menjadi konten menarik yang mendorong viralitas di Instagram dan TikTok.

Baca Juga:  MIND ID Bangun Komitmen Jaga Kekayaan Mineral di Momen HUT RI

Pertumbuhan dan Keuntungan Bisnis Open Trip

Data dari WisataGunung.com menunjukkan bahwa jadwal open trip gunung di Indonesia meningkat tajam sepanjang 2025. Gunung-gunung populer seperti Rinjani, Semeru, Prau, dan Sindoro menjadi destinasi favorit.

Paket pendakian seperti open trip Rinjani 4 Hari 3 Malam ditawarkan mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta per orang.

Dengan kapasitas 10–20 peserta per trip, penyelenggara bisa meraih omzet Rp 15–50 juta per perjalanan.
Pertumbuhan bisnis open trip diperkirakan mencapai 35–40% dibanding tahun sebelumnya. Keuntungan lainnya meliputi:
– Efisiensi Operasional: Biaya tetap seperti transportasi dan guide dibagi rata, meningkatkan margin keuntungan.
– Repeat Customer: Banyak peserta yang kembali ikut trip lain karena pengalaman positif.
– Diversifikasi Layanan: EO dapat menambahkan layanan seperti dokumentasi, pelatihan pendakian, atau merchandise.

Baca Juga:  10 Perusahaan di Indonesia yang  Berawal dari Usaha Rumahan

Namun, tantangan tetap ada. Maraknya EO tidak resmi dan minimnya standar keselamatan membuat beberapa peserta kecewa. Profesionalisme dan transparansi menjadi kunci keberlanjutan bisnis ini.

Open trip naik gunung bukan hanya tren viral, tetapi juga peluang ekonomi yang tumbuh pesat di Indonesia.

Dengan perpaduan antara gaya hidup sehat, pencarian makna, dan kebutuhan akan pengalaman autentik, tren ini diprediksi akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan.

Bagi pelaku usaha wisata alam, open trip menawarkan model bisnis yang fleksibel dan menguntungkan. Sementara bagi generasi muda, ini adalah cara baru untuk menjelajahi alam, membangun koneksi sosial, dan mengisi waktu dengan aktivitas bermakna.

Jika dikelola dengan baik, open trip naik gunung bisa menjadi tulang punggung ekowisata Indonesia yang berkelanjutan. (*)

TEMANISHA.COM