Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Musim Tabebuya di Surabaya, Warna-warni Bunga Hiasi Jalan A Yani

23
×

Musim Tabebuya di Surabaya, Warna-warni Bunga Hiasi Jalan A Yani

Sebarkan artikel ini
Mekarnya tabebuya diabadikan akun IG @surabaya.
toplegal

TOPMEDIA – Surabaya kembali memancarkan pesonanya di musim peralihan.

Setiap kali Kota Pahlawan memasuki masa transisi antara musim hujan dan kemarau, ada satu pemandangan yang selalu dinanti masyarakat, yaitu mekarnya bunga tabebuya.

TOP LEGAL PRO

Pohon dengan bunga berwarna kuning, putih, dan merah muda ini seakan menjadi hiasan alami yang mempercantik wajah kota.

Saat ini, suasana itu kembali terlihat di sejumlah titik, terutama di sepanjang Jalan Ahmad Yani dan kawasan sekitarnya.

Deretan pohon tabebuya yang ditanam pemerintah kota sejak beberapa tahun lalu kini mekar serempak, menghadirkan pemandangan indah yang memanjakan mata.

Fenomena ini juga menjadi sorotan di media sosial. Akun Instagram resmi Pemerintah Kota Surabaya, @surabaya, membagikan momen cantiknya tabebuya yang membuat warganet terpukau.

Banyak komentar yang menyebut Surabaya seolah berubah seperti negeri sakura saat bunga tabebuya bermekaran.

Bunga tabebuya berasal dari Amerika Tengah dan Selatan.

Tanaman ini dikenal tahan panas, cocok untuk iklim tropis, dan hanya berbunga satu hingga dua kali dalam setahun, terutama saat musim pancaroba.

Baca Juga:  Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa, Film AI Indonesia Pertama dengan Low Budget dan Digarap dalam Waktu Singkat

Tak heran, banyak orang menyebut tabebuya sebagai “sakura versi Surabaya” karena keindahannya yang sebanding, meski hanya berlangsung sebentar.

Di Surabaya, pohon tabebuya mulai ditanam secara masif sejak masa kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini. Tujuannya tidak hanya untuk mempercantik kota, tetapi juga menghadirkan ruang hijau yang teduh serta menekan polusi udara.

Kini, tabebuya menjadi bagian dari identitas visual Surabaya, yang setiap tahunnya selalu dinanti masyarakat.

Musim tabebuya juga menjadi ajang berburu foto bagi warga Surabaya dan wisatawan. Jalan A Yani, yang merupakan gerbang utama kota dari arah selatan, menjadi lokasi favorit untuk menikmati pemandangan ini.

Deretan bunga kuning dan merah muda yang berguguran di trotoar menambah kesan romantis, seakan berada di luar negeri.

Selain A Yani, kawasan lain yang dihiasi tabebuya antara lain Jalan Mayjend Sungkono, Jalan HR Muhammad, dan beberapa taman kota.

Baca Juga:  Lari Jadi Gaya Hidup Baru, Bukan Sekadar Olahraga

Banyak fotografer amatir maupun profesional memanfaatkan momen singkat ini untuk mengabadikan keindahan Surabaya. Tak jarang, momen tabebuya juga menjadi inspirasi konten kreator di berbagai platform digital.

Fenomena tahunan ini ternyata juga memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. Kafe, restoran, dan usaha kecil di sekitar kawasan tabebuya kerap ramai dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati suasana sambil berswafoto.

Bagi pelaku usaha lokal, musim tabebuya bisa menjadi momentum untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Misalnya, dengan menghadirkan promo khusus bertema tabebuya atau dekorasi ruangan yang selaras dengan nuansa bunga tersebut.

Sementara bagi pariwisata, tabebuya memperkuat branding Surabaya sebagai kota modern yang tetap hijau dan ramah lingkungan.

Pemerintah Kota Surabaya sendiri terus berkomitmen memperluas ruang hijau. Penanaman tabebuya hanyalah salah satu strategi.

Selain memberi keindahan, pohon ini juga bermanfaat menyerap polusi dan menurunkan suhu udara di perkotaan. Hal ini sejalan dengan upaya menjaga kualitas lingkungan hidup dan memberikan kenyamanan bagi warga.

Baca Juga:  Tahun 2025: Semangat Olahraga Meningkat, Gaya Hidup Sehat Jadi Pilihan

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, beberapa kali menegaskan pentingnya menjaga keasrian kota melalui penghijauan. Tabebuya menjadi bukti nyata bahwa inovasi lingkungan bisa sekaligus mendukung estetika kota.

Meski hanya berlangsung sebentar, keindahan tabebuya sebaiknya dijaga bersama. Pemerintah Kota Surabaya mengimbau masyarakat untuk tidak merusak atau memetik bunga sembarangan.

Dengan begitu, semua orang bisa menikmati pemandangan menawan yang hanya datang setahun sekali ini.

Selain itu, musim tabebuya bisa menjadi pengingat pentingnya kepedulian terhadap lingkungan. Jika Surabaya bisa seindah ini karena peran pohon tabebuya, maka penghijauan di sudut-sudut kota lainnya pun patut ditingkatkan.

Musim tabebuya memang singkat, tetapi dampaknya begitu besar bagi warga Surabaya.

Selain mempercantik kota, tabebuya mampu menghadirkan kebahagiaan sederhana yang mempererat hubungan masyarakat dengan lingkungannya.

Tak berlebihan jika tabebuya kini dianggap sebagai ikon musiman Surabaya yang selalu ditunggu setiap tahunnya.

TEMANISHA.COM