TOPMEDIA – Museum Louvre kembali dibuka. Namun, gemerlap koleksi permata di museum paling kesohor sedunia itu kini tak lagi lengkap.
Insiden perampokan bak film Hollywood yang terjadi akhir pekan lalu telah menguras delapan dari sembilan perhiasan bersejarah di museum yang dibangun tahun 1793 tersebut. Total sembilan perhiasan dicuri. Namun satu di antaranya berhasil ditemukan meski dalam kondisi rusak.
Museum Louvre di Paris, Prancis, resmi dibuka kembali Senin (20/10/2025) pukul 09.00 waktu setempat, meski beberapa bagian museum terpaksa ditutup untuk keperluan penyelidikan intensif.
Perampokan ini jauh dari kesan amatiran. Surat kabar Le Parisien melaporkan, komplotan pencuri berhasil membobol galeri dan membawa kabur benda bernilai budaya dan sejarah yang nilainya tak terhitung.
Sembilan perhiasan sempat digondol, termasuk bros, kalung, dan tiara. Satu di antaranya, Mahkota Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III, ditemukan jatuh dan rusak.
Kementerian Kebudayaan Prancis lantas mengoreksi, delapan perhiasan berhasil dibawa kabur, sedangkan mahkota Eugénie yang sangat berharga itu terjatuh saat pelaku kabur.
Dicuri Siang Bolong, Pakai Angle Grinder!
Aksi pencurian ini benar-benar mencengangkan. Dilakukan di siang bolong, sekitar pukul 09.30, hanya setengah jam setelah pengunjung mulai memasuki museum.
Empat pencuri bertopeng balaclava berhenti di jalan yang membentang di sepanjang Sungai Seine. Mereka tak masuk dari pintu depan, melainkan dari sisi selatan gedung.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nunez, menyebut aksi ini adalah pekerjaan “tim berpengalaman yang jelas-jelas telah mensurvei lokasi.”
Modus operandi mereka layaknya pencurian terorganisir yang profesional:
- Menggunakan truk yang dilengkapi lift keranjang dan tangga yang dapat diperpanjang untuk mencapai jendela balkon lantai dua.
- Membobol masuk menggunakan gerinda sudut (angle grinder) dan alat-alat listrik lainnya.
- Memecahkan kaca pajangan dan mengambil perhiasan.
- Seluruh aksi, dari membobol hingga melarikan diri menggunakan sepeda motor, berlangsung kurang dari 10 menit. Alarm yang berbunyi memperingatkan penjaga membuat perampok buru-buru meninggalkan lokasi.
Yang Lenyap dan Yang Tersisa
Jaksa Paris Laure Beccuau menduga kuat pencurian ini dilakukan atas perintah (on order) atau untuk tujuan pencucian uang, mengingat nilai historis benda yang dicuri.
Potongan perhiasan yang menjadi korban komplotan balaclava ini adalah:
- Tiara, anting-anting, dan kalung safir dari set perhiasan Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense.
- Kalung dan sepasang anting-anting zamrud dari set milik istri kedua Napoleon, Marie-Louise.
- Bros relikui.
- Pita korsase berlian besar milik Permaisuri Eugenie.
- Ironisnya, di galeri yang sama, Galeri Apollon yang bersejarah, para pencuri melewatkan satu koleksi paling berharga di dunia yakni berlian Regent yang ditaksir bernilai lebih dari US$60 juta (sekitar Rp994 miliar).
Kini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap siapa dalang di balik aksi kilat yang sukses mempermalukan salah satu museum termasyhor di dunia itu. (*)