TOPMEDIA– Hubungan diplomatik antara Malaysia dan Rusia kini memasuki babak baru yang lebih erat. Hal ini ditandai dengan kunjungan kenegaraan bersejarah Raja Malaysia, Sultan Ibrahim, ke Moskow, yang disambut langsung oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu (6/8). Kunjungan ini merupakan yang pertama kalinya bagi seorang kepala negara Malaysia sejak kedua negara menjalin hubungan pada tahun 1967.
Dalam pertemuan di Kremlin, Sultan Ibrahim secara lugas menyampaikan bahwa Malaysia memandang Rusia sebagai “mitra yang tepercaya dan penting.” Pernyataan ini bukan sekadar basa-basi diplomatik, melainkan cerminan dari komitmen Malaysia untuk memperdalam kerja sama di berbagai sektor. “Kunjungan kenegaraan ini semakin memperkuat hubungan dan kerja sama,” demikian bunyi unggahan di laman Facebook resmi Raja Malaysia. Ia juga mengutip peribahasa Rusia, “persahabatan lebih berharga daripada uang,” sebagai landasan semangat hubungan bilateral ini.
Presiden Putin menyambut hangat kehadiran Sultan Ibrahim. Dalam pidato sambutannya, ia memuji hubungan yang telah terbangun selama enam dekade, termasuk dialog politik yang kuat dan interaksi erat di tingkat pemerintahan dan parlemen. Putin juga menyoroti kemajuan signifikan dalam sektor ekonomi, di mana perdagangan bilateral antara kedua negara tumbuh lebih dari 40% dalam lima bulan pertama tahun 2025.
Kerja sama ini tidak hanya sebatas perdagangan. Putin mengungkapkan bahwa Rusia senang untuk mendukung upaya Malaysia menjadi negara mitra dalam kelompok BRICS. Menurutnya, langkah ini merupakan “langkah penting yang akan menguntungkan kedua belah pihak dalam hubungan bilateral.”
Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Malaysia juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kerja sama strategis antara Rusia dan negara-negara Asia Tenggara. Putin secara khusus menekankan bahwa mempromosikan dialog dengan ASEAN adalah salah satu prioritas utama kebijakan luar negeri Rusia di Asia.
Setelah pertemuan di Moskow yang dihadiri oleh delegasi tingkat tinggi dari kedua negara, Sultan Ibrahim akan melanjutkan perjalanan ke Kazan, Tatarstan. Di sana, ia dijadwalkan untuk bertemu dengan para pemimpin lokal dan mengunjungi fasilitas manufaktur helikopter, menunjukkan jangkauan kerja sama yang lebih luas.
Kunjungan bersejarah ini menyusul upaya intensif dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang telah dua kali mengunjungi Rusia dalam dua tahun terakhir. Kunjungan-kunjungan ini, ditambah dengan kehadiran Raja, menegaskan komitmen Malaysia untuk memperkuat posisi dan hubungannya dengan Rusia di kancah internasional.
*Ay
