Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Meski Ada Penolakan Normalisasi Sungai Kalianak Berlanjut

14
×

Meski Ada Penolakan Normalisasi Sungai Kalianak Berlanjut

Sebarkan artikel ini
Petugas menandai bangunan untuk normalisasi sungai Kalianak.
toplegal

TOPMEDIA- Program normalisasi Sungai Kalianak kembali dilanjutkan. Sebanyak 29 bangunan di Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, yang terdampak proyek ini telah diukur dan diberi tanda pada Rabu (7/8/2025).

Bangunan tersebut berada di RT 33, RW 06 Tambak Asri. Proses penandaan disaksikan langsung oleh para pemilik bangunan.

TOP LEGAL PRO

“Hari kedua penandaan, sebanyak 29 bangunan di RT 33 telah diukur dan diberi tanda dengan disaksikan pemilik masing-masing,” jelas Camat Krembangan Harun Ismail, Jumat (8/8/2025).

Namun, rencana penandaan di RT 09, RW 06 pada hari yang sama tertunda akibat penolakan warga.

“Ada permintaan penundaan dari warga. Kami tidak ingin memaksakan agar tidak terjadi konflik,” kata Harun.

Baca Juga:  Pelaku Usaha Konveksi di Surabaya Bertahan di Tengah Gempuran Produk Impor dan Efisiensi Anggaran

Penundaan tersebut akan dibahas bersama tim normalisasi dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sebelum dilaporkan kepada Wali Kota Surabaya.

Harun menegaskan, program normalisasi tetap berjalan sesuai rencana dan meminta warga yang keberatan untuk menyampaikan bukti yang sah.

“Protes akan diterima jika disertai data valid. Mengingat tahap pertama yang melibatkan hampir 250 KK di Morokrembangan dan Genting Kalianak telah selesai dan diterima warga,” tegasnya.

Satpol PP Kota Surabaya juga memastikan proyek ini tidak akan berhenti.

Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Dwi Hargianto menegaskan pihaknya akan menjalankan setiap tahapan dengan menghormati proses sebelumnya.

“Tahapan kedua dan seterusnya harus tetap berjalan,” ujarnya.

Baca Juga:  Benarkah Anak Lisa Mariana dengan RK Sah di Mata Hukum setelah Tes DNA?

Dwi menyebut pihaknya akan mengedepankan pendekatan persuasif kepada warga. Ia juga membuka ruang diskusi jika ada data resmi terkait pengukuran.

“Kalau ada data valid, kami siap adu data. Kalau tidak, kami akan terus melakukan pendekatan persuasif untuk memberi pengertian,” pungkasnya.

TEMANISHA.COM