Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Mengapa Stok BBM Shell dan BP Kosong Meski Pertamina Siap Pasok?

54
×

Mengapa Stok BBM Shell dan BP Kosong Meski Pertamina Siap Pasok?

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa SPBU swasta, seperti Shell dan BP, masih berlanjut, meskipun pemerintah telah menunjuk Pertamina untuk menyediakan pasokan. Situasi ini menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat dan memicu pertanyaan besar: mengapa stok tidak juga terisi?

Menanggapi situasi ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat bicara. Menurut Direktur Jenderal Migas ESDM, Laode Sulaeman, masalah utamanya bukan pada ketersediaan BBM, melainkan pada proses negosiasi yang belum rampung. Dia menjelaskan, kekosongan stok yang terjadi di sejumlah SPBU swasta, termasuk di wilayah Jakarta, disebabkan oleh proses bisnis yang masih terus bergulir antara Pertamina dan para operator SPBU tersebut.

HALAL BERKAH

“Yang jelas BBM-nya sudah ada di pelabuhan, di kargo. jadi sebenarnya ini tinggal kecepatan antara swasta dan Pertamina melakukan proses negosiasi,” ungkap Laode di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (28/9).

Baca Juga:  Monumen Ayam Jago: Simbol Legenda Sawunggaling dan Ikon Wisata Baru Surabaya
Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman.

Laode menegaskan bahwa skema ini bersifat business to business (B2B). Artinya, ESDM hanya bisa memfasilitasi dan memberi rekomendasi, tetapi tidak bisa mencampuri lebih dalam urusan transaksi dan kesepakatan harga antara keduanya. Meski demikian, pihak kementerian tidak tinggal diam. Laode mengatakan, secara paralel, ESDM terus mengirimkan surat kepada Pertamina dan SPBU swasta setiap minggunya untuk mendorong percepatan implementasi kesepakatan tersebut.

“Kalau kami maunya diimplementasikan, makanya Minggu kemarin hari Jumat saya sudah bikin surat lagi ke Pertamina dan swasta agar segera mengimplementasikan,” tambahnya.

Vivo Jadi yang Pertama Mencapai Kesepakatan

Di tengah proses negosiasi yang lamban, kabar baik datang dari PT Vivo Energy Indonesia. Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengonfirmasi bahwa Vivo menjadi operator swasta pertama yang telah menyetujui proses pembelian BBM dari Pertamina.

Baca Juga:  Pajak 0,5 Persen untuk Seller Online Resmi Berlaku, UMKM Diminta Siap Hadapi Tantangan Baru

Dari total 100.000 barel base fuel yang disiapkan Pertamina untuk seluruh SPBU swasta, Vivo menyepakati pembelian 40.000 barel. Langkah kolaborasi ini, menurut Roberth, merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah melalui Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

“PT Vivo Energy Indonesia [Vivo] sepakat untuk melakukan proses b to b dengan Pertamina Patra Niaga,” ujar Roberth.

Roberth menambahkan bahwa kesepakatan ini menunjukkan semangat kolaborasi yang baik. Ia berharap, kerja sama ini dapat memastikan ketersediaan BBM dan pelayanan kepada masyarakat tetap terjaga. Setelah kesepakatan ini, proses akan dilanjutkan dengan uji kualitas dan kuantitas produk BBM oleh surveyor yang disepakati bersama.

Kesepakatan dengan Vivo ini diharapkan menjadi angin segar dan membuka jalan bagi operator SPBU swasta lainnya, seperti Shell dan BP, untuk segera menyelesaikan negosiasi mereka dengan Pertamina. Dengan demikian, kelangkaan BBM yang sempat terjadi dapat segera teratasi. (*)

TEMANISHA.COM