Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

Mengapa Banyak Orang Tidak Suka Windows 11?

37
×

Mengapa Banyak Orang Tidak Suka Windows 11?

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Coba jujur, kamu termasuk yang sudah move on ke Windows 11 atau masih betah bertahan di Windows 10? Sejak dirilis, Windows 11 memang menawarkan tampilan yang jauh lebih modern, elegan, dan segar berkat desain Fluent Design ala Microsoft. Mulai dari Start Menu yang pindah ke tengah, sudut jendela yang membulat, hingga animasi yang lebih mulus. Namun, di balik semua polesan visual itu, ternyata banyak pengguna, terutama para power user, yang justru enggan atau bahkan balik lagi ke versi sebelumnya.

Mengapa hal ini terjadi? Ternyata, ketidakpuasan terhadap Windows 11 bukan hanya masalah selera, melainkan ada beberapa perubahan fundamental dan kebijakan yang dianggap merugikan pengguna. Berikut adalah alasan-alasan utama di balik penolakan dan kritik keras terhadap sistem operasi terbaru Microsoft ini:

HALAL BERKAH

1. Persyaratan Sistem yang Terlalu Ketat dan Membatasi
Ini adalah keluhan terbesar dan paling mendasar. Windows 11 memperkenalkan persyaratan hardware yang jauh lebih ketat dibandingkan Windows 10. Syarat wajib memiliki TPM (Trusted Platform Module) versi 2.0 dan prosesor (CPU) generasi yang relatif baru (seperti Intel generasi ke-8 atau AMD Ryzen 2000 ke atas) langsung membatasi jutaan PC lama di seluruh dunia.

Baca Juga:  Mengapa Kursor Mouse Miring ke Kiri? Ini 5 Alasan Historis yang Jarang Disadari

Banyak pengguna dengan PC yang sebenarnya masih sangat mumpuni dan layak pakai, tiba-tiba dinyatakan ‘tidak memenuhi syarat’ untuk upgrade. Hal ini dianggap Microsoft sebagai cara halus memaksa pengguna untuk membeli perangkat baru, yang tentu saja memicu rasa frustrasi dan kekecewaan di kalangan konsumen.

2. Hilangnya Fleksibilitas Taskbar
Salah satu hal yang paling disukai pengguna Windows lama adalah fleksibilitas Taskbar. Di Windows 10, kamu bisa memindahkan Taskbar ke sisi atas, kanan, atau kiri layar. Namun, di Windows 11, fitur ini dihilangkan. Taskbar hanya bisa berada di bawah dan Start Menu dipaksa berada di tengah (walaupun bisa digeser ke kiri melalui setting).

Perubahan ini terasa kaku dan menghilangkan kebiasaan bertahun-tahun para power user. Ditambah lagi, klik kanan pada Taskbar tidak lagi memunculkan akses cepat ke Task Manager seperti sebelumnya, yang dinilai menurunkan efisiensi kerja.

3. Desain Ulang Menu Klik Kanan yang Ribet
Perubahan User Interface (UI) di Windows 11 sering kali dianggap membuat proses kerja menjadi lebih lambat. Salah satu contoh paling nyata adalah Menu Klik Kanan (Context Menu) di File Explorer. Menu baru ini disederhanakan secara ekstrem dan menyembunyikan banyak fungsi yang sering digunakan (seperti Copy path, Rename, atau Open with) di balik opsi “Show more options”.

Baca Juga:  Ingin Lanjut Kuliah S2/S3? Ini Daftar Beasiswa yang Masih Buka dan Wajib Kamu Coba!

Jika sebelumnya kamu bisa melakukan aksi dalam satu kali klik kanan, kini kamu harus melakukan dua kali klik untuk mengakses opsi yang sama. Bagi yang terbiasa bekerja cepat dengan banyak file, perubahan ini dianggap memperlambat alur kerja secara signifikan.

4. Isu Stabilitas dan Bug yang Masih Sering Muncul
Mengingat Windows 11 adalah sistem operasi yang relatif baru, masalah bug dan masalah stabilitas masih sering dilaporkan, terutama setelah pembaruan besar. Mulai dari bug yang menyebabkan SSD (Solid State Drive) tidak terdeteksi, penurunan kinerja untuk beberapa jenis hardware tertentu, hingga masalah File Explorer yang mendadak crash atau freeze.

Pengalaman pengguna menjadi tidak konsisten. Banyak yang lebih memilih tetap menggunakan Windows 10 yang dianggap jauh lebih matang dan stabil, demi menghindari kejutan bug yang bisa mengganggu pekerjaan sehari-hari.

Baca Juga:  Dana PIP September Cair dan Siap Didistribusikan, Simak Cara Cek dan Pencairannya!

5. Integrasi Fitur dan Aplikasi yang Dianggap ‘Bloatware’
Microsoft semakin agresif mengintegrasikan aplikasi bawaan dan fitur seperti Microsoft Teams dan iklan di dalam sistem operasi. Banyak pengguna merasa dipaksa menggunakan layanan Microsoft tertentu, seperti kebutuhan memiliki akun Microsoft (bukan akun lokal) dan koneksi internet saat proses setup awal untuk versi Home.

Adanya bloatware atau aplikasi yang tidak diinginkan dianggap memakan ruang penyimpanan dan sumber daya tanpa memberikan nilai tambah bagi semua pengguna, membuat sistem terasa kurang ‘bersih’ dan independen.

Pada akhirnya, meskipun Windows 11 membawa estetika yang sangat modern, kritik utama justru tertuju pada fungsionalitas dan fleksibilitas yang dikorbankan demi tampilan. Bagi sebagian besar pengguna, efisiensi dan stabilitas jauh lebih penting daripada desain yang cantik. Hal inilah yang membuat Windows 10 tetap menjadi pilihan favorit hingga saat ini, setidaknya sampai Microsoft memperbaiki kekurangan-kekurangan krusial pada penerusnya.

(Respatih)

TEMANISHA.COM