Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
SPORTAINMENT

Mengaku Gagal di Segala Timnas Usia, Manager Timnas Mundur

×

Mengaku Gagal di Segala Timnas Usia, Manager Timnas Mundur

Sebarkan artikel ini
Sumardji mengundurkan diri dari posisi manajer Timnas Indonesia segala kelompok usia. (Foto: Instagram/@mardji_smj)
toplegal

TOPMEDIA – Kursi manager Timnas Indonesia kosong setelah Sumardji mengundurkan diri dari posisi manajer Timnas Indonesia segala kelompok usia. Ia ingin fokus menjalani tugas ketua Badan Tim Nasional (BTN).

Sumardji mengatakan, dirinya terasa begitu berat menjabat manager. Selain bertanggung jawab atas moral tim, ia juga harus melekat dengan tim di setiap ajang.

HALAL BERKAH

“Saya akan menyerahkan tugas dan tanggung jawab manajer timnas baik itu senior, kelompok umur, termasuk SEA Games diserahkan ke Ketum (PSSI, Erick Thohir) agar supaya manajer timnas dicarikan sosok paling tepat, ikhlas, dan tanggung jawab,” kata Sumardji di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

“Saya akan fokus di BTN karena ke depan tugas-tugas BTN luar biasa berat. Karena kita tahu tahun ini timnas senior maupun kelompok umur, kecuali U-17 memerlukan tugas yang extra fokus dan harus benar-benar bisa mengembalikan kejayaan timnas sebelumnya,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga:  Lionel Messi Ukir Rekor Abadi di Pengujung Karir, Catat 72 Laga Kualifikasi Piala Dunia

Sumardji mengatakan bahwa ketimbang menanggung banyak jabatan, Sumardji ingin fokus di satu bidang agar bisa bekerja maksimal.

Dia juga berharap prestasi timnas pun bisa membaik setelah menemui kegagalan di hampir semua kelompok usia tahun ini.

“Agar ada sosok lebih baik lagi untuk memperbaiki timnas yang kurang baik. Saya mohon maaf kepada publik terkait kegagalan gelaran SEA Games. Kami tidak bisa lolos ke semifinal, ini menyulitkan dan mengecewakan. Saya mohon maaf sebesarnya, saya akan berusaha di BTN lebih baik lagi,” ucap Sumardji.

“Saya mengakui bahwa tugas manajer sangat berat. Karena memikul tanggung jawab dan harus memikirkan tentang prestasi. Dan kalau prestasi berpikirnya jauh sekali, bahkan hal kecil di luar teknis,” pungkasnya. (*)

TEMANISHA.COM