TOPMEDIA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Dili, Timor Leste, dan bertemu langsung dengan Perdana Menteri Xanana Gusmao. Dalam pertemuan itu, Fadli menegaskan bahwa kesamaan budaya dan sejarah antara Indonesia dan Timor Leste menjadi fondasi penting untuk memperkuat hubungan persahabatan kedua negara.
Fadli menyampaikan, kerja sama di bidang budaya dapat menjadi jembatan untuk mempererat diplomasi kedua negara, karena hubungan yang terbangun bukan hanya antar pemerintah, tetapi juga antar masyarakat. “Saya berharap Indonesia dan Timor Leste terus meningkatkan kerja sama, membangun kepercayaan, dan memperkuat persahabatan dengan prinsip saling menghormati,” ujar Fadli dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pertemuan dengan Xanana disebut Fadli sebagai dialog yang produktif dan menjadi salah satu momen penting dalam rangkaian kunjungan kerja memperingati 23 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Timor Leste.

Dorong Kolaborasi Budaya dan Pertukaran Masyarakat
Dalam dialog tersebut, Fadli mengusulkan sejumlah inisiatif untuk mempererat hubungan kebudayaan, antara lain melalui program residensi seniman, kerja sama perfilman, dan peningkatan interaksi langsung antar masyarakat dari kedua negara. “Saya meyakini pentingnya memperkuat kerja sama budaya, termasuk lewat program residensi, film, dan people-to-people contact,” kata Fadli.
Selain membahas kolaborasi budaya, Fadli juga secara resmi mengundang PM Xanana Gusmao untuk hadir dalam forum Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS) yang akan digelar di Indonesia pada November mendatang.
Forum IPACS dirancang sebagai wadah pertukaran dan kolaborasi budaya antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik, dengan tujuan mendorong kerja sama menghadapi berbagai tantangan global melalui pendekatan kebudayaan.
Dalam pertemuan di Dili tersebut, Fadli Zon didampingi oleh Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Endah T.D. Retnoastuti, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan Masyithoh Annisa Ramadhani Alkatiri, Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi dan Hubungan Internasional Annisa Rengganis, serta Direktur Promosi Kebudayaan Undri. (*)