TOP MEDIA – Seorang pelari wanita ultra-marathon asal Meksiko menuai pujian. Dirinya turut serta dalam ajang lari tersebut dengan sandal khas dan hanya mengenakan huarache, yang biasa digunakan wanita suku Raramuri.
Tanpa brand beken dan minuman isotonik populer, Lorena hanya meminum air mineral saat ia berlari. Lorena tak menggunakan pakaian olahraga kekinian, dia memakai rok panjang, kain sipuchaka, khas Raramuri, berwarna hitam.
Lorena Imparable atau Lorena yang tak terhentikan. Dan, hasil penjualan baju lorena disumbangkan untuk badan amal.
“The People who wear them are always behind me” (Orang-orang yang mengenakan itu (barang brand) selalu di belakang saya” kata Lorena menukil dari Instagram @awareness_of_success.
Maria Lorena berujar seperti itu bukan tanpa alasan. Tak ada brand di pakaian dia, tanpa gear dan perlengkapan yang termasyhur, baginya, berlari adalah bagian dari menjaga tradisi dan budaya.
Maria Lorena lahir di Guahochi, Chihuahua, Meksiko tanggal 1 Januari 1995. Seorang gembala kambing di Cienaga de Noragachi. Raramuri yang memiliki arti “kaki ringan” menjadi sebutan yang benar-benar melekat dengan Maria ini.
Lorena tidak serta merta lahir sebagai pelari kuat. Bakat itu diturunkan dari kakeknya, kakaknya bernama Mario juga seorang pelari. Sama-sama pernah se-lomba 100 KM, dan dibeberapa lomba, Lorena keluar sebagai pemenang.
Pada tahun 2019, Lorena menjadi subjek film dokumenter Netflix, Lorena, Light-Footed Woman, dan wajahnya muncul di sampul Vogue Mexico.
Maria pernah meraih medali emas di nomor 50 km, lomba Cerro Rojo Ultra Trail, dan menariknya dia menggunakan pakaian khas daerahnya.
Di tahun 2017 saat berusia 22 tahun, Lorena mengalahkan 500 pelari dari 12 negara, di tajuk lomba yang sama. Dengan waktu 7 jam 20 menit, Lorena seakan mengatakan pada dunia, meski dengan pakaian adat dan tak safety secara olahraga, dirinya mengguncang dunia dengan catatan super itu.
RARAMURI YANG TANGGUH
Sebagai warga suku itu, yang memiliki nama lain suku Tarahumara, suku asli Meksiko. Suku ini terpencil di Chihuahua, Meksiko.
Diatas ketinggian 800-2.400 meter diatas permukaan laut, mereka teruji lari naik turun gunung, dari berladang hingga beternak domba.
Konon, kemampuan suku ini sangat ekstrem. Mereka mengejar hewan buruan hingga hewan-hewan itu kelelahan.
Kaki mereka adalah “kendaraan” mereka beraktifitas. Untuk ke sekolah, belanja, dan bepergian harus mereka tempuh 3-4 jam dengan berlari.
“Anak-anak Raramuri terbiasa berlari untuk sekolah. Tidak ada bus sekolah, bahkan, rumah kami berjauhan dari rumah tetangga lainnya” terang Lorena seperti dilansir kompas.com
Dibentuk oleh alam dan keadaan, Raramuri banyak diminati oleh banyak kalangan. Wartawan Amerika, Christopher McDougall menulis dalam buku Born To Run : A Hidden Tribe, Superathletes, and the Greatest Race the World Has Never Seen (2009).
Dikatakannya, berlari disana adalah bentuk cinta dan hubungan spiritual pada diri sendiri, sesama, budaya, dan lingkungan.