TOPMEDIA – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, secara jujur mengakui timnya “tidak pantas” memenangkan Piala Super UEFA 2025 meski berhasil melakukan kebangkitan dramatis melawan Tottenham Hotspur di Stadio Friuli, Udine, Rabu (13/8/2025).
PSG menang lewat adu penalti setelah sempat tertinggal 0-2 hingga menit ke-85 waktu normal.
Laga tahunan yang mempertemukan juara Liga Champions dan Liga Europa itu nyaris dimenangkan Spurs.
Dua gol cepat Tottenham membuat peluang PSG terlihat tipis, apalagi mereka baru kembali berlatih enam hari usai tampil di final Piala Dunia Antarklub bulan lalu.
“Selama 80 menit kami tidak layak menang. Tottenham pantas memenangi pertandingan karena mereka tampil dalam performa terbaik, sudah berlatih enam minggu, dan bermain sangat baik,” kata Luis Enrique kepada TNT Sports seperti dilansir ESPN.
“Namun, sepak bola tidak selalu adil. Kami beruntung bisa mencetak dua gol di 10 menit terakhir,” katanya.
Gol pertama PSG dicetak Lee Kang-in lewat sepakan keras ke pojok bawah gawang yang memperkecil ketertinggalan.
Gonçalo Ramos kemudian menjadi pahlawan dengan gol penyama kedudukan di menit keempat injury time, memaksa laga dilanjutkan ke adu penalti.
Drama berlanjut di babak tos-tosan. Spurs sempat unggul 2-0 setelah Vitinha gagal mengeksekusi penalti untuk PSG. Namun, kegagalan Micky van de Ven dan Mathys Tel dari Tottenham membuat momentum berbalik.
PSG mencetak empat penalti beruntun, dengan penentu kemenangan disarangkan Nuno Mendes.
Luis Enrique memuji mental baja timnya. “Para pemain memiliki keyakinan sampai detik terakhir, sama seperti para pendukung kami,” ujarnya.
Partai ini juga menandai debut impresif Lucas Chevalier, kiper anyar PSG yang didatangkan dari Lille untuk menggantikan Gianluigi Donnarumma sebagai pilihan utama.
Meski kebobolan dua gol, Chevalier tampil solid di sejumlah momen krusial.
Gol pertama Tottenham lahir di menit ke-39 ketika Chevalier menepis tembakan Joao Palhinha ke mistar, namun Van de Ven menyambar bola pantul.
Gol kedua tercipta pada menit ke-48 melalui sundulan kapten baru Spurs, Cristian Romero, yang gagal dihentikan Chevalier.
Kemenangan ini menjadi gelar perdana PSG di musim 2025/2026, meski Luis Enrique tak segan mengakui faktor keberuntungan menjadi kunci keberhasilan mereka.