Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
SPORTAINMENT

Lihat Lamine Yamal sebagai Cerminan Dirinya, Boris Beri Beri Petuah Ini

27
×

Lihat Lamine Yamal sebagai Cerminan Dirinya, Boris Beri Beri Petuah Ini

Sebarkan artikel ini
Boris Becker (kanan jaket kuning) saat menjadi komentator dalam US Open 2025. (Foto: Instagram @borisbeckerofficial)
toplegal

TOPMEDIA – Petuah berharga tak selalu datang dari orang terdekat. Kadang, ia muncul dari sosok yang pernah merasakan hal serupa, meski di bidang yang berbeda.

Kali ini, legenda tenis dunia, Boris Becker, mendadak jadi mentor bagi bintang muda sepak bola, Lamine Yamal. Bukan tanpa alasan, Becker melihat bayangan dirinya di masa lalu pada diri Yamal, sang wonderkid yang mendunia.

HALAL BERKAH

Sebagai mantan petenis yang pernah berjaya di usia belia, Becker, 57 tahun, punya segudang pengalaman. Ia pernah mengoleksi enam titel Grand Slam, dua Davis Cup, dan medali Olimpiade.

Puncaknya, ia memecahkan rekor sebagai petenis putra termuda yang menjuarai Wimbledon di usia 17 tahun pada 1985. Prestasi fenomenal ini membuatnya tahu betul beratnya beban popularitas di usia muda.

Baca Juga:  Sensasi Derby Manchester: Donnarumma Siap Debut untuk Manchester City

Yamal, yang kini berusia 18 tahun, juga tengah menapaki jalan yang mirip. Di usia 16 tahun, ia sudah debut bersama Barcelona FC dan memenangkan Kopa Trophy serta Golden Boy. Gelar juara Euro 2024 juga sudah ia raih bersama Timnas Spanyol, menambah daftar panjang prestasinya bersama Barcelona.

Namun, di balik gemerlap prestasi itu, Becker melihat “alarm peringatan.” Dalam wawancara dengan talkSPORT, Becker mengungkapkan kekhawatirannya.

“Buatku, sudah muncul alarm peringatan. Yamal memang top, menang segalanya, ia pemain muda terbaik di dunia. Tapi jelas itu mengingatkanku akan Boris Becker muda di usia 17 tahun,” katanya.

Becker mengingatkan bahwa popularitas di usia muda bisa menjadi “jebakan” yang berbahaya. Ia menghimbau Yamal untuk lebih matang dalam bersikap, berpikir, dan bertindak.

Baca Juga:  Pep Guardiola Sebut Jumlah Pemain Manchester City Terlalu Banyak, Tak Ideal untuk Kompetisi

“Sekarang selektiflah memilih teman, percaya pada keluarga, mulai susun jaring pengaman sehingga saat sudah tak lagi main bola kelak dirimu tidak bikin kesalahan,” pesannya.

Petuah ini sangat relevan, mengingat kehidupan pribadi Lamine Yamal belakangan menjadi sorotan. Becker sendiri, setelah karier tenisnya usai, sempat menghadapi masalah hukum terkait penggelapan pajak dan penyembunyian aset, yang membuatnya mendekam di penjara selama delapan bulan sebelum dideportasi ke Jerman.

Dengan rekam jejaknya sebagai pemain, pelatih (untuk Novak Djokovic), dan bahkan pemain poker profesional, Becker tahu betul seluk-beluk dunia profesional dan jebakan di luar lapangan.

Pesannya untuk Yamal bukanlah sekadar basa-basi, melainkan cerminan dari pengalaman pahitnya sendiri.

Baca Juga:  Hansi Flick Murka, Barcelona Gagal Tampil Impresif di Kandang Rayo

“Jika aku kembali lagi ke acaramu 10 atau 15 tahun lagi, mungkin kita akan bisa bicara soal Yamal lagi,” tutupnya, seakan melempar harapan agar Yamal bisa menjalani karier gemilang tanpa terjerumus pada kesalahan yang pernah ia perbuat. (*)

TEMANISHA.COM