Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

Lewat Kewirausahaan, Tenaga Kerja Khusus Didorong Mandiri Secara Ekonomi

5
×

Lewat Kewirausahaan, Tenaga Kerja Khusus Didorong Mandiri Secara Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Tenaga Kerja khusus, seperti disabilitas didorong untuk berdaya dan mandiri secara ekonomi. (Foto: Istimewa)
toplegal

TOPMEDIA – Kemandirian ekonomi bagi kelompok tenaga kerja (naker) khusus, seperti penyandang disabilitas, lansia, perempuan rentan, dan pemuda rentan dapat diperkuat melalui kewirausahaan.

Hal ini menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, karena kewirausahaan memberikan multiple effect, tak hanya mendorong perekonomian dan pertumbuhan nasional, namun juga menciptakan lapangan kerja.

ROYALTI MUSIK

“Kewirausahaan tidak hanya memberi peluang bagi pelakunya, tetapi juga memberikan dampak luas bagi masyarakat. Satu wirausaha sukses berdiri, dampaknya berlipat ganda menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat ekonomi lokal, dan mendorong pertumbuhan nasional,” ujar Yassierli dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (10/9).

Untuk mendukung kemnadirian ekonomi kelompok tenaga kerja khusus, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengembangkan program kewirausahaan berbasis ekosistem terintegrasi.

Baca Juga:  Inovboyo 2025: Surabaya Tunjukkan Diri sebagai Pusat Inovasi Kreatif, Budaya, dan Kepemudaan Digital

Program ini meliputi pelatihan, pendampingan usaha, pencocokan bisnis (business matching), hingga memberikan fasilitas akses permodalan dan pasar.

Melalui program tersebut dan mendorong tenaga kerja khusus mendiri ekonomi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 4,82 persen menjadi 4,76 persen pada Februari 2025.

Agar dapat memperluas akses informasi lowongan kerja, menghadirkan data pasar kerja yang lebih akurat, serta meningkatkan efektivitas penempatan tenaga kerja, Kemnaker juga memperkuat sinergi dengan berbagai pihak.

“Program ini hanya akan berhasil jika semua pihak bersinergi, mulai dari pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, hingga masyarakat,” kata Menaker.

Pemerintah memang berkomitmen menciptakan perluasan kesempatan kerja yang inklusif dan berkelanjutan melalui program pelatihan.

Baca Juga:  Seberapa Besar Peran Kewirausahaan dalam Membuka Lapangan Kerja?

Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK) Darmawansyah menuturkan, pemerintah kota dan daerah juga turut mendukung dengan menghadirkan pelatihan kewirausahaan.

“Dengan begitu kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, lansia, perempuan, dan pemuda dapat berdaya dan mandiri secara ekonomi,” tegasnya. (*)

TEMANISHA.COM