TOPMEDIA — Sebuah insiden ledakan terjadi di dalam bangunan SMA Negeri (SMAN) 72 Jakarta yang berlokasi di dalam Kompleks TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11) siang sekitar pukul 12.15 WIB.
Peristiwa yang menimbulkan puluhan korban luka ini sontak menarik perhatian aparat keamanan, yang segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menegaskan, Polri bersama TNI masih mendalami secara intensif insiden tersebut. Saat ditemui di Istana Kepresidenan, Djamari meminta semua pihak tidak terburu-buru menyimpulkan, terutama terkait dugaan adanya aksi terorisme.
“Ya sedang didalami, baru kita lihat tempatnya kan di situ, terus ada beberapa yang terluka, sedang dicari apa penyebabnya. (terkait motifnya) belum tahu, sama sekali belum tahu,” kata Djamari.
Data korban luka akibat ledakan ini sempat simpang siur, namun Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebutkan data terakhir yang diterima adalah 54 orang mengalami luka-luka, baik ringan maupun sedang. Sebagian korban bahkan dilaporkan sudah diperbolehkan pulang.
Sebelumnya, Wakil Menko Polkam Lodewijk Freidrich Paulus, yang juga hadir memantau TKP, menyatakan terdapat 20 korban, terdiri dari tiga luka berat dan 17 luka ringan, dan bersyukur tidak ada korban jiwa.
Para korban telah dilarikan ke Balai Kesehatan Kompleks Perumahan Kepala Gading TNI AL, kemudian dirujuk ke RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi Jakarta.
Lodewijk menjelaskan, ledakan terjadi di area masjid atau mushalla sekolah. Bahkan, menurutnya, insiden itu terjadi dalam dua kali ledakan. Satu di bagian belakang dan satu lagi dekat pintu masjid.
Sementara itu, penyelidikan di lapangan menemukan sejumlah fakta menarik yang belum sepenuhnya terang. Wakil Menko Polkam Lodewijk memastikan barang bukti berupa senjata yang sempat ramai diperbincangkan di lokasi hanyalah senjata mainan, bukan senjata api sungguhan.
“Ada gambar itu tapi ternyata senjata mainan. Senjata mainan, bukan senjata beneran. Setelah kami cek itu senjata mainan,” ungkap Lodewijk, sambil meminta masyarakat untuk tenang dan tidak menarik kesimpulan tanpa dasar.
Meskipun demikian, dugaan adanya unsur terorisme tetap menjadi perhatian serius. Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengonfirmasi bahwa Densus 88 Antiteror Polri sedang mendalami ada atau tidaknya keterlibatan kelompok teroris dalam insiden ini.
Saat ini, Kapolda Metro Jaya, Komandan Kodim 0502/Jakarta Utara Kolonel Inf. Dony Gredinand, dan Wakil Menko Polkam telah berada di TKP untuk memantau langsung. Pihak Polda Metro Jaya telah memasang garis polisi (Police Line) dan melakukan sterilisasi oleh tim Penjinak Bom (Gegana).
“Itu yang kita mau dalami. Lagi sisir juga sama Gegana karena ledakan itu kan ada SOP khusus. Jangan sampai kita olah TKP, ada ledakan susulan. Kan belum tahu asal muasal ledakan itu karena apa,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tunggul menegaskan, TNI AL dan Polri akan menyampaikan keterangan detail terkait penyebab ledakan dan jumlah korban yang valid setelah proses penyelidikan selesai. (*)



















