Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

KPAI Minta Pemerintah Blokir Game Online Mengandung Kekerasan

35
×

KPAI Minta Pemerintah Blokir Game Online Mengandung Kekerasan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi game online bertema kekerasan. (Foto: AI)
toplegal

TOPMEDIA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali menyuarakan kekhawatirannya tentang bahaya game online yang mengandung unsur kekerasan. KPAI mendesak pemerintah untuk segera memblokir game game tersebut karena dinilai berpotensi membahayakan anak-anak.

Anggota KPAI yang mengampu klaster anak korban kekerasan fisik dan psikis, Diyah Puspitarini, menyatakan setuju jika pemerintah melakukan pemblokiran.

TOP LEGAL PRO

Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, KPAI sebenarnya sudah pernah mengirimkan surat ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk memblokir game online yang memuat kekerasan, termasuk judi online.

Diyah menyebutkan beberapa game yang menjadi perhatian, seperti Roblox dan Freefire. Menurutnya, game game ini dapat memengaruhi perilaku anak hingga mendorong mereka untuk melakukan kekerasan.

Baca Juga:  Ingin Lanjut Kuliah S2/S3? Ini Daftar Beasiswa yang Masih Buka dan Wajib Kamu Coba!

“Bahkan, ada salah satu kasus anak mengakhiri hidup, yang sebelumnya kecanduan Roblox,” ungkap Diyah, menyoroti dampak ekstrem dari kecanduan game tersebut.

Kekhawatiran ini juga sejalan dengan peringatan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti. Ia secara tegas melarang murid-muridnya bermain Roblox karena menampilkan banyak adegan kekerasan.

“Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek. Nah yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main ya, karena itu tidak baik ya,” pesan Abdul Mu’ti kepada para siswa.

Permintaan KPAI ini menekankan pentingnya peran pemerintah dalam melindungi anak-anak dari konten digital yang berbahaya, terutama game yang dapat memicu kekerasan dan berdampak negatif pada psikologi mereka. (*)

TEMANISHA.COM