TOPMEDIA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperkuat sinergi dengan berbagai organisasi wanita untuk menghadapi masalah sosial yang erat kaitannya dengan lifestyle sehat dan kesehatan perempuan, seperti stunting, kemiskinan, serta ketahanan keluarga.
Sinergi ini diwujudkan melalui kolaborasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, dengan fokus pada pemetaan wilayah serta pemberdayaan perempuan agar program lebih terarah dan berdampak nyata.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa kolaborasi organisasi wanita menjadi kunci utama dalam menurunkan angka kemiskinan, mengatasi stunting, hingga menekan angka kematian ibu dan anak.
“DWP dan PKK memiliki peran penting karena dekat dengan keluarga. Dengan keterlibatan mereka, upaya menciptakan gaya hidup sehat dalam rumah tangga bisa lebih efektif,” ujarnya.
Dalam implementasinya, Pemkot Surabaya akan membagi peran antara DWP dan PKK.
Misalnya, PKK dapat fokus pada isu stunting dan kesehatan ibu-anak, sementara DWP menangani pemberdayaan ekonomi keluarga dan kemiskinan. Bahkan, kolaborasi ini juga melibatkan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) agar jangkauannya lebih luas.
Penasehat DWP sekaligus Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani, menekankan pentingnya memperkuat internal organisasi terlebih dahulu.
Dengan lebih dari 24 ribu ASN di Surabaya, DWP akan memetakan kondisi keluarga anggotanya, termasuk apakah ada anak ASN yang mengalami stunting, gizi buruk, atau kesulitan pendidikan.
“Kalau rumah sudah kuat, barulah kita bisa bergerak ke masyarakat yang lebih luas,” tegasnya.
Setelah penguatan internal, DWP bersama PKK akan menyusun program bersama yang menyentuh isu strategis.
Mulai dari ketahanan keluarga, kesehatan perempuan, pemberdayaan UMKM wanita, hingga perlindungan anak. Tujuannya adalah menciptakan lifestyle mandiri dan sehat bagi keluarga Surabaya.
Ketua DWP Surabaya yang baru, Dameria Triana Ambuwaru, menyatakan siap melanjutkan visi tersebut.
Fokus awalnya adalah memastikan kebutuhan internal ASN terpenuhi, sebelum memperluas kolaborasi bersama PKK dan organisasi lainnya.
“Dengan sinergi ini, perempuan Surabaya bisa menjadi motor perubahan gaya hidup sehat, berdaya secara ekonomi, dan melahirkan keluarga yang kuat,” pungkasnya.



















