TOPMEDIA – Konferensi Perubahan Iklim ke-30 atau KTT COP30 di Brasil dimulai hari ini. Tak tanggung-tanggung, Indonesia mengerahkan 130 negosiator untuk bisa membawa pulang Rp 16 triliun.
KTT COP30 akan digelar pada 10-21 November 2025. Nantinya para delegasi Indonesia akan mencoba dialog dan melakukan transaksi dengan dunia internasional dalam rangka upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
“Jadi itu mungkin agenda kita di COP selama lebih dari 2 minggu antara diplomacy melalui negosiasi-negosiasi dengan para negosiator kita. Kita memiliki hampir 130-an negosiator yang akan berjuang di 13 agenda besar,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Belem, Brasil, Jumat (7/11/2025).
“Kita juga membuka soft diplomacy. Di dalam soft diplomacy kita akan melakukan dialog-dialog,” tambahnya.
Menteri Hanif akan mempromosikan karbon dengan mutu terbaik serta mengatakan posisi Indonesia di KTT COP30. Indonesia berharap dari penjualan itu, Indonesia bisa membawa pulang RP 16 triliun dari perdagangan karbon.
“Kemudian promosi-promosi juga termasuk seller meet buyer. Ini diharapkan nanti tadi saya katakan di muka akan bisa mendulang potensi 90 juta ton CO2 itu yang sudah kami skenariokan yang akan kita paparkan sampai berakhirnya COP ini,” ujar Hanif.
“Jadi kegiatan ini kita harapkan akan mampu mendorong tumbuh kembang Indonesia. Saya harapkan, kita harapkan semua, sepulang dari kita di Belem, Brasil, kita akan membawa pulang paling tidak Rp 16 triliun dari perdagangan karbon,” tutup Hanif. (*)



















