Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

Kewirausahaan Dorong Penyerapan Bahan Baku Lokal

29
×

Kewirausahaan Dorong Penyerapan Bahan Baku Lokal

Sebarkan artikel ini
Singkong merupakan salah satu bahan baku lokal yang sebagian produksinya diserap oleh sektor kewirausahaan. (Foto: Mondes)
toplegal

TOPMEDIA – Kewirausahaan di Indonesia tidak hanya berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memainkan peran strategis dalam menyerap produksi bahan baku lokal.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi ujung tombak pemanfaatan sumber daya lokal, terutama di sektor pangan dan kerajinan.

HALAL BERKAH

Penyerapan bahan baku lokal oleh wirausaha turut memperkuat rantai pasok domestik, meningkatkan nilai tambah produk, dan mendorong kemandirian ekonomi desa.

Kontribusi Kewirausahaan terhadap Bahan Baku Lokal

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA), UMKM pangan lokal yang berbasis bahan baku non-beras seperti singkong, ubi jalar, dan sagu menunjukkan tren pertumbuhan positif.

Konsumsi singkong nasional baru mencapai 8,5 kg per kapita per tahun, jauh di bawah konsumsi beras yang mencapai 92 kg. Ini menunjukkan potensi besar bagi wirausaha untuk memperluas pasar pangan lokal.

Baca Juga:  8 Rekomendasi Bisnis Rintisan Anak Muda dan Strategi Jitu Mengembangkannya

Dalam sebuah studi kasus UMKM KWT Putri 21 di Gunungkidul, Yogyakarta, menunjukkan dampak nyata penyerapan bahan baku lokal.

Dengan dukungan mesin pengolahan dari pemerintah, kapasitas produksi meningkat dari 600 pcs menjadi 1.500 pcs per siklus. Produk berbasis mocaf (tepung singkong) seperti mie mocaf dan beras analog kini dipasarkan ke luar daerah.

Berdasarkan jurnal ekonomi terbitan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, kewirausahaan memiliki efek positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Di negara berkembang seperti Indonesia, peningkatan marginal dalam jumlah wirausaha berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan penyerapan sumber daya lokal.

Di sektor pertanian, wirausaha lokal membantu petani menjual hasil panen secara langsung tanpa melalui tengkulak.
Ini meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ekosistem produksi lokal. Contohnya, UMKM Mocafetela di Cilacap memanfaatkan singkong dari petani sekitar sebagai bahan baku utama produk pangan olahan.

Baca Juga:  Kenapa UMKM Kuliner Lebih Tahan Krisis Dibanding Sektor Lain?

Kewirausahaan memiliki kontribusi besar dalam menyerap produksi bahan baku lokal di Indonesia. Melalui UMKM, wirausaha mampu menggerakkan ekonomi desa, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, akses pasar, dan teknologi pengolahan menjadi kunci agar potensi ini terus berkembang.

Dengan ekosistem yang kondusif, kewirausahaan dapat menjadi motor utama pembangunan ekonomi berbasis sumber daya lokal. (*)

TEMANISHA.COM