Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

Kenapa UMKM Kuliner Lebih Tahan Krisis Dibanding Sektor Lain?

9
×

Kenapa UMKM Kuliner Lebih Tahan Krisis Dibanding Sektor Lain?

Sebarkan artikel ini
UMKM kuliner terbukti lebih tahan terhadap tekanan ekonomi dibandingkan sektor lain karena sifat produknya yang esensial. (Foto: Pinterest)
toplegal

TOPMEDIA – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner terbukti lebih tahan terhadap tekanan ekonomi dibandingkan sektor lainnya.

Di tengah pandemi, inflasi, hingga perubahan tren konsumsi, UMKM kuliner tetap menunjukkan daya adaptasi tinggi dan pertumbuhan yang konsisten.

ROYALTI MUSIK

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM serta BPS tahun 2025, sektor makanan dan minuman mendominasi struktur UMKM nasional dan menjadi penyumbang terbesar terhadap pendapatan pelaku usaha kecil.

Itu sebabnya sektor kuliner mendominasi jumlah UMKM yang ada, baik wirausahawan yang baru merintis atau mulai mengembangkan usahanya.

Data Statistik UMKM Kuliner Indonesia 2025

– Jumlah UMKM kuliner aktif: sekitar 19,8 juta unit usaha (30,4% dari total UMKM nasional)
– Pertumbuhan UMKM kuliner 2024–2025: lebih dari 5,7% (tertinggi dibanding sektor lain)
– Kontribusi terhadap PDB UMKM: sekitar 38% dari total PDB UMKM nasional
– Penetrasi digital: 62% UMKM kuliner telah terhubung ke platform online (e-commerce, food delivery, media sosial)
– Tingkat kelangsungan usaha: 84% UMKM kuliner bertahan minimal 3 tahun, dibandingkan 68% di sektor fesyen dan 59% di sektor kerajinan

Baca Juga:  Baru 17 Persen UMKM di Indonesia yang Punya Legalitas

Alasan UMKM Kuliner Lebih Tahan Dibanding Sektor Lain

1. Kebutuhan Primer dan Konsumsi Harian
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa ditunda. Permintaan tetap tinggi meski daya beli menurun.

2. Fleksibilitas Model Bisnis
UMKM kuliner mudah beradaptasi dengan skema usaha rumahan, cloud kitchen, hingga warung kaki lima. Modal relatif kecil dan operasional bisa disesuaikan.

3. Cepat Menyesuaikan Tren Konsumen
Pelaku usaha kuliner cepat merespons tren seperti makanan sehat, minuman kekinian, atau menu viral di media sosial.

4. Dukungan Platform Digital dan Ekosistem Lokal
Adanya layanan seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood, dan media sosial memudahkan pemasaran dan distribusi produk kuliner.

Baca Juga:  Tak Lagi Melawak, Kini Narji Sukses Jadi Petani

5. Skalabilitas dan Replikasi Cepat
Resep dan konsep usaha kuliner mudah direplikasi, sehingga ekspansi cabang atau waralaba lebih cepat dibanding sektor lain.

UMKM kuliner memiliki keunggulan karena bersifat kebutuhan dasar. Mereka juga lebih cepat mengadopsi teknologi digital dan memanfaatkan tren lokal.huuuuuu

Ketahanan UMKM kuliner bukan hanya soal produk, tapi juga soal komunitas. Banyak pelaku usaha saling mendukung lewat kolaborasi menu, promosi silang, dan event lokal.

Data Kemenkop UKM menunjukkan bahwa 72% pelaku UMKM kuliner mengalami peningkatan omzet setelah bergabung dengan platform digital dan mengikuti pelatihan branding produk.

UMKM kuliner terbukti lebih tahan terhadap tekanan ekonomi dibandingkan sektor lain karena sifat produknya yang esensial, fleksibilitas operasional, dan kemampuan adaptasi terhadap tren serta teknologi.

Baca Juga:  Industri Makanan dan Minuman Jadi Sektor Andalan Penyedia Lapangan Kerja

Dengan dukungan ekosistem digital dan komunitas lokal, sektor ini menjadi tulang punggung pertumbuhan UMKM nasional.

Ke depan, penguatan literasi bisnis, akses permodalan, dan inovasi produk akan menjadi kunci agar UMKM kuliner tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas dan menembus pasar regional maupun global. (*)

TEMANISHA.COM