Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

Kenapa HP Android Murahmu Cuma Kuat 2-3 Tahun? Ini 5 Rahasia di Balik Umur Pendeknya

×

Kenapa HP Android Murahmu Cuma Kuat 2-3 Tahun? Ini 5 Rahasia di Balik Umur Pendeknya

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Sering ganti HP karena unit Android yang harganya ramah di kantong tiba-tiba ngadat, lemot, atau baterainya cepat banget habis setelah beberapa tahun pemakaian? Kamu merasa HP-mu itu seperti “umur jagung”? Fenomena ini bukan kebetulan, lho. Ada beberapa faktor fundamental yang membuat smartphone Android kelas entry-level atau murah cenderung memiliki masa pakai efektif yang jauh lebih singkat dibandingkan ponsel flagship. Memahami alasan ini penting agar kamu bisa lebih bijak saat memilih gadget berikutnya.

1. Kualitas Komponen Internal yang Standar
Alasan paling mendasar adalah adanya kompromi pada kualitas komponen keras atau hardware. Untuk menekan harga jual, produsen tentu memilih material dan komponen dengan biaya produksi yang lebih rendah. Misalnya, penggunaan jenis memori eMMC (Embedded Multi-Media Card) alih-alih UFS (Universal Flash Storage). Memori eMMC memiliki kecepatan baca/tulis yang jauh lebih lambat. Seiring berjalannya waktu dan setelah terisi banyak data, performanya akan menurun drastis. Hal yang sama berlaku untuk chipset dan sensor kamera yang digunakan. Komponen ini dirancang hanya untuk menunjang performa dasar, bukan untuk daya tahan jangka panjang.

HALAL BERKAH

2. Prioritas Pembaruan Sistem Operasi yang Rendah
Siklus hidup sebuah HP Android sangat bergantung pada pembaruan sistem operasi dan keamanan (update OS dan security patch). Sayangnya, HP Android murah sering menjadi anak tiri dalam hal ini. Produsen umumnya hanya memberikan satu kali pembaruan versi Android (atau bahkan tidak sama sekali) dan hanya beberapa bulan untuk patch keamanan. Ketika sistem operasi sudah usang, aplikasi-aplikasi baru akan mulai sulit berjalan optimal, bahkan menimbulkan celah keamanan. Keterbatasan software support inilah yang secara efektif “mematikan” fungsi HP tersebut dalam waktu 2-3 tahun, meskipun hardware-nya masih berfungsi.

Baca Juga:  Benarkah AI Deep Fake Makan Korban, Kali Ini Menteri Keuangan?

3. Degradasi Baterai yang Lebih Cepat
Baterai adalah jantung smartphone, dan degradasi adalah hal yang tak terhindarkan. Namun, pada HP Android murah, kualitas sel baterai dan manajemen dayanya seringkali tidak seoptimal HP kelas atas. Meskipun pada awalnya baterai terasa awet, sel baterai murah cenderung mengalami penurunan kapasitas (degradation) yang jauh lebih cepat. Setelah ratusan kali siklus pengisian daya, kapasitas efektifnya bisa turun drastis di bawah 80% dalam waktu kurang dari dua tahun, membuat HP cepat mati dan pengalaman pengguna menjadi sangat terganggu.

4. Memori Internal dan RAM yang Minim
HP Android murah biasanya dilengkapi dengan RAM dan memori internal (ROM) yang minim, misalnya 3GB RAM dan 32GB ROM. Di awal pemakaian, ini mungkin terasa cukup. Namun, seiring waktu, ukuran aplikasi dan sistem operasi itu sendiri semakin membengkak. RAM yang terbatas membuat proses multitasking menjadi sangat lambat (lagging), sementara memori internal yang penuh membatasi ruang gerak sistem untuk bekerja optimal. Keterbatasan sumber daya ini menciptakan bottleneck (kemacetan kinerja) yang membuat HP terasa sangat lambat dan tidak layak pakai setelah 2 tahun.

Baca Juga:  5 Penyebab Baterai TWS Cepat Habis Cuma Sebelah

5. Kompromi pada Layar dan Material Bodi
Aspek yang juga sering dikorbankan adalah kualitas layar dan material bodi. HP murah biasanya menggunakan layar dengan refresh rate standar dan tingkat respons yang lebih rendah, serta material bodi dari plastik yang kurang kokoh. Walaupun ini tidak memengaruhi performa mesin secara langsung, kualitas layar yang kurang nyaman dan bodi yang cepat usang atau mudah retak secara psikologis mempercepat keinginan pengguna untuk beralih ke HP baru. Ini adalah bagian dari strategi produsen agar HP entry-level tetap terasa “murah” secara keseluruhan.

Jadi, guys, masa pakai 2-3 tahun pada HP Android murah memang bukan mitos, melainkan konsekuensi logis dari efisiensi biaya produksi. Ini adalah pertukaran yang harus kamu terima: harga murah sekarang, tapi harus siap ganti dalam waktu cepat. Mau hemat biaya di awal? Boleh. Tapi kalau kamu mau investasi jangka panjang, pertimbangkan untuk menaikkan sedikit budget agar bisa mendapatkan HP dengan kualitas komponen dan dukungan software yang lebih baik.

Baca Juga:  Stop Bikin TWS Cepat Rusak, 5 Kesalahan Fatal Saat Membersihkan Earbuds TWS Kamu

(Respatih)

TEMANISHA.COM