Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Kejuaraan Panjat Tebing Piala Wali Kota 2025, Diikuti Ratusan Peserta Muda se-Jawa Timur

×

Kejuaraan Panjat Tebing Piala Wali Kota 2025, Diikuti Ratusan Peserta Muda se-Jawa Timur

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Kejuaraan Panjat Tebing Piala Wali Kota Surabaya 2025 di Taman Bungkul.
toplegal

TOPMEDIA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Kejuaraan Panjat Tebing Piala Wali Kota Surabaya 2025 di Taman Bungkul, Sabtu (4 Oktober 2025).

Kejuaraan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 3 hingga 5 Oktober, dan menjadi bagian dari rangkaian acara Multi Event Piala Wali Kota.

HALAL BERKAH

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, menyampaikan bahwa event ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi wadah pengembangan minat dan bakat masyarakat, khususnya para pencinta olahraga panjat tebing.

“Melalui kejuaraan ini, masyarakat yang memiliki hobi olahraga, khususnya panjat tebing, kini memiliki wadah. Ini merupakan bentuk perhatian dari Pak Wali Kota (Eri Cahyadi),” jelas Hidayat.

Baca Juga:  Liga 4 Piala Wali Kota Surabaya 2025 Resmi Bergulir, Jadi Tonggak Baru Sepak Bola Kota Pahlawan

Hidayat menjelaskan, total peserta yang ikut dalam kejuaraan ini mencapai 248 atlet muda dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Beberapa di antaranya berasal dari Kota Blitar, Kabupaten Lamongan, dan Kota Malang. Kejuaraan mempertandingkan dua kategori utama, yakni Lead dan Speed, dengan rentang usia peserta antara 11 hingga 15 tahun (tingkat SMP hingga SMA).

“Melalui kompetisi ini, kami berharap muncul bibit-bibit atlet baru, tidak hanya dari Surabaya, tetapi juga dari daerah lain di Jawa Timur,” tambahnya.

Hidayat juga menegaskan bahwa ajang seperti ini sangat penting dalam proses pembinaan atlet sejak dini, agar mereka terus berkembang dan memiliki semangat untuk menjadi juara.

Baca Juga:  Tak Punya Rumah, Dahlia Poland Sempat Nomaden di Bali

Sementara itu, perwakilan dari Bidang Pembinaan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Surabaya, Karyanto, menyebut bahwa ajang ini mampu memotivasi generasi muda untuk lebih giat berlatih.

Apalagi, menurutnya, persaingan antar daerah di cabang olahraga (cabor) panjat tebing di Jawa Timur cukup sengit.

“Surabaya dikenal sebagai barometer panjat tebing di Jawa Timur. Namun kompetitornya banyak, seperti Gresik dan Probolinggo yang kuat di kategori speed,” terang Karyanto.

Ia juga menambahkan bahwa animo generasi muda terhadap panjat tebing di Surabaya sangat tinggi, bahkan telah diminati sejak usia dini.

“Banyak anak-anak usia TK hingga SD yang sudah mulai tertarik. Standarnya, minimal usia 6 tahun sudah bisa mengikuti latihan,” pungkasnya.

TEMANISHA.COM