TOPMEDIA — Titik terang mulai terkuak dalam insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat (7/11) siang. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi bahwa kepolisian telah menemukan terduga pelaku peledakan tersebut.
Namun, Kapolri menjelaskan, terduga pelaku saat ini belum bisa dimintai keterangan lantaran sedang menjalani operasi di rumah sakit akibat luka lukanya.
“Untuk terduga pelaku, saat ini sudah kita dapatkan. Anggota (Polri) sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami,” kata Listyo Sigit usai menghadiri acara di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat malam.
Kapolri Listyo Sigit membenarkan bahwa terduga pelaku berstatus sebagai pelajar. Informasi ini selaras dengan keterangan dari Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang menyebut terduga pelaku masih berusia 17 tahun dan juga berstatus pelajar.
Lebih lanjut Listyo menyebut, total ada dua orang yang menjalani operasi akibat ledakan di Kompleks Perumahan TNI AL Kelapa Gading itu. Salah satu dari pasien operasi tersebut adalah terduga pelaku.
“Salah satu dari yang saat ini melakukan operasi (merupakan) terduga pelaku, dan untuk motif memang saat ini kita dalami berbagai macam informasi. Tentunya akan kita kumpulkan supaya menjadi informasi yang bulat pada saat diinformasikan (kepada publik),” kata Listyo.
Sementara itu, Dasco menambahkan, terduga pelaku masih dioperasi di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Pemeriksaan lebih lanjut baru dapat dilakukan setelah kondisi kesehatannya memungkinkan.
Meskipun terduga pelaku telah ditemukan, motif utama di balik aksi peledakan yang melukai puluhan orang ini masih terus didalami oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Densus 88 Antiteror.
Kapolri menyebut, dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah barang bukti, termasuk senjata mainan dan tulisan-tulisan.
“Itu juga menjadi bagian yang kami dalami untuk mendalami motif bagaimana yang bersangkutan merakit dan melaksanakan aksinya,” jelas Kapolri. Ia berjanji semua informasi akan diumumkan secara lengkap setelah proses penyelidikan dan penyidikan rampung.
Terkait dampak korban, Listyo memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 12.15 WIB tersebut. Meskipun sempat beredar data puluhan korban, sebagian besar korban luka-luka ringan sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengimbau agar pihak sekolah meningkatkan kehati-hatian, terutama dalam mengawasi pengaruh media sosial terhadap para murid.
“Ya kita imbau kepada sekolah-sekolah untuk kemudian lebih menerapkan asas kehati-hatian terutama kepada para murid dalam melihat-lihat gadget ya, itu antara lain mungkin tadi karena pengaruh dari yang dilihat di media-media sosial tadi,” kata Dasco. (*)
