TOPMEDIA – Kampung nelayan menjadi wacana pemerintah RI. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bicara mengenai Kampung Nelayan Merah Putih yang saat ini digagasnya. Kampung nelayan merupakan wujud perhatian dan komitmen pemerintah pada nelayan Indonesia.
“Kita berikan bantuan kapal, walaupun mereka punya kapal tapi kan yang rusak kita koreksi dan kita beri bantuan, lalu ada pabrik es, ada bengkel, dan sebagainya. Semua mereka punya kemampuan, untuk kemudian kalau rusak pergi ke bengkel dan seterusnya,” kata Trenggono dalam wawancara Jejak Pradana yang tayang di Detikcom, Selasa (28/10/2025).
Menteri kelahiran Semarang ini mengatakan, kampung nelayan ini fokusnya membantu para nelayan. Manajemen kampung nelayan ini juga akan dikelola oleh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
“Mereka selama ini kesulitan, sebetulnya yang dibutuhkan logistik, seperti bahan bakar, lalu kemudian sarana buat mereka makan selama di laut, itu yang dibutuhkan. Nah Kampung Nelayan atau Desa Nelayan Merah Putih yang kita bangun ini kan sebuah ekosistem sebetulnya, ini dikelola oleh manajemen yaitu Kopdes Merah Putih,” katanya.
Sebelum ada kampung nelayan, para nelayan kesusahan. Ikan hasil tangkapan mereka juga dijual seadanya karena kualitasnya tidak sebaik saat ini sambung menteri alumni ITB ini.
“Dulu sebelum kita bangun, es-nya dia beli dari kulkas-kulkas, terus hasil tangkapannya dijual ke pasar naik sepeda motor yang jauhnya bisa sampai 30 menit 40 menit, itu udah rusak posisi kualitas ikannya sendiri. Saat ini nggak, dari semenjak tangkap dia sudah settle karena ada tempat es-nya, lalu mendarat ada cold storage dan seterusnya, pembeli datang,” jelasnya.
“Sekarang, kayak di Biak contohnya sudah kirim ke Jawa, ke Surabaya, ke Semarang, sudah kontainer-kontainer mereka setiap bulan 2 atau 3 kontainer, bayangin saja itu sesuatu luar biasa, otomatis kan multiplayer-nya tumbuh,” imbuhnya.
Lantas apa saja yang akan dibangun di Kampung Nelayan Merah Putih? Lanjut Trenggono, pihaknya menyediakan dermaga hingga bengkel untuk memudahkan nelayan.
“Dermaga, karena ini penting untuk tambatan perahu, lalu tempat pelelangan, untuk tentukan kalau datang harga berapa, ketiga bengkel kapal karena ini penting setiap bulan ada saja, wajib itu bengkel, kemudian ada docking itu kalau overhaul besar, ada pabrik es wajib, setiap mau melaut harus ada. Terus ada cold storage, ada toko, wajib itu, ada SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) wajib,” pungkasnya. (*)



















