Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP FIGURES

Jose Nestor Pekerman dan Perannya Mengunci Lionel Messi untuk Timnas Argentina

×

Jose Nestor Pekerman dan Perannya Mengunci Lionel Messi untuk Timnas Argentina

Sebarkan artikel ini
Jose Nestor Pekerman saat mengantar Lionel Messi menjalani debut bersama timnas Argentina dalam sebuah laga persahabatan melawan Paraguay di Buenos Aires. (Foto: Istimewa/Marca)
toplegal

TOPMEDIA – Perjalanan Lionel Messi, sang G.o.a.t. (Greatest of All Time), menuju puncak kejayaan bersama Timnas Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar memiliki sebuah titik balik krusial yang jarang terungkap.

Momen itu terjadi hampir dua dekade lalu yang melibatkan manuver cepat dari seorang tokoh kunci, José Néstor Pékerman, pelatih legendaris yang saat itu menjabat Direktur Teknis Timnas Argentina.

HALAL BERKAH

Bukan rahasia lagi, Spanyol nyaris merebut permata Argentina ini. Sejak usia 13 tahun, Messi telah menetap di Barcelona dan menimba ilmu di akademi tenar, La Masia.

Pada tahun 2004, di usia 17 tahun, ia sudah menembus skuad senior Blaugrana dan secara alamiah, radar Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), pun tertuju padanya.

Seperti yang diungkapkan Pékerman dalam sebuah acara yang digelar harian lokal Diario Olé baru-baru ini dan dikutip The Athletic, menyebutkan bahwa bahaya aliansi itu sangat nyata.

Pada tahun 2004, saat Pékerman sedang dalam kunjungan ke Eropa, ia mendengar perbincangan dari staf teknis Timnas Spanyol mengenai seorang penyerang muda berbakat berusia 17 tahun asal negerinya, Argentina. Belakangan, ia sadar bahwa nama yang diperbincangkan itu adalah Lionel Messi.

Baca Juga:  Messi Jadi "Sultan" di Amerika, Sekaligus Sinyal Akan Pensiun di Sana

Staf pelatih Spanyol ternyata sudah menaruh perhatian intensif pada Messi setelah sebuah turnamen Piala Dunia U-17 di Finlandia mempertontonkan bakat bintangnya. “Para staf Spanyol memberi tahu kami kalau anak itu (Messi) ada di skuad mereka, mereka pasti menang,” ungkap Pékerman.

Andai saja Messi jadi memperkuat Spanyol di ajang resmi sekelas Piala Dunia U-17 saat itu, mengacu pada aturan FIFA yang berlaku, partisipasinya dengan negara lain termasuk Argentina akan secara praktis dibatalkan. Ini tentu adalah skenario terburuk bagi sepak bola Argentina.

Misi ‘Mengunci’ Messi

Mendengar potensi kehilangan talenta emas itu, Pékerman tidak buang waktu. Setibanya di Buenos Aires, ia segera menghubungi Hugo Tocalli, pelatih Argentina U-20. Saat itu, Tocalli hampir menyelesaikan daftar pemainnya untuk Kejuaraan U-20 di Amerika Selatan.

Tocalli yang kebingungan sempat bertanya kepada Pekerman. “Mengapa sekarang kamu baru bilang ada seorang anak (yang harus dipanggil)?”

Pékerman lalu menjelaskan ke koleganya itu tentang misinya yang bukan sekadar untuk memasukkan si bocah ajaib ke turnamen. Melainkan untuk sebuah tujuan yang jauh lebih penting, yakni mengunci Messi bersama Timnas Argentina untuk selamanya.

Baca Juga:  Pesta Gol di Liga Champions: Barcelona, PSG, Arsenal, Inter dan City Menang Telak

“Saya bilang kepadanya, saya tidak ingin dia bermain kecuali diperlukan, saya hanya ingin dia bermain dalam laga persahabatan, menandatangani laporan pertandingan dan mengirimnya ke FIFA. Dengan begitu, Spanyol tidak bisa apa-apa lagi,” jelas Pékerman.

Bagi Pékerman, keyakinan akan potensi Messi begitu kuat. Dan terbukti, keyakinan itu tak pernah salah. “Ia adalah pemain masa depan. Saya tak mungkin salah, dia adalah kebangkitan baru sepak bola Argentina, sebuah berkah.”

Di bawah kepemimpinan Julio Gondona di Federasi Sepakbola Argentina (AFA) saat itu, rencana penyelamatan pun dieksekusi cepat.

Metode “mengunci” yang diizinkan FIFA kala itu cukup sederhana, yakni memainkan sang pemain dalam laga persahabatan, bahkan hanya untuk beberapa menit.

Sebuah pertandingan persahabatan pun segera disiapkan melawan Paraguay di Buenos Aires. Ini adalah panggung debut internasional La Pulga.

Messi masuk di babak kedua menggantikan Ezequiel Lavezzi. Dalam kemenangan telak 8-0 itu, Messi langsung menunjukkan magisnya dengan menyumbang satu gol dan satu assist.

Baca Juga:  Mengenal Ratu Tisha, Wanita Indonesia Pertama yang jadi Pembicara di Forum PBB

Itulah momen bersejarah dimana Argentina berhasil merebut dan mengunci Messi dari rayuan Timnas Spanyol melalui sebuah laga persahabatan.

Kesetiaan yang Terbayar Manis

Messi sendiri menegaskan bahwa memilih Argentina adalah sebuah panggilan hati. Dalam perbincangan pada tahun 2018, seorang teman sempat bertanya: Seandainya ia memperkuat Spanyol, ia mungkin sudah menjadi juara dunia dan Eropa.

“Tapi rasanya takkan sama. Jelas itu tak pernah terlintas di kepala saya. Menjadi juara bersama Argentina adalah sesuatu yang unik,” jawab Messi saat itu.

Kesetiaan Messi pada warna Albiceleste akhirnya terbayar tuntas. Empat tahun setelah pembicaraan itu, di usianya yang ke-35, Lionel Messi mengangkat trofi paling didambakan. Argentina menjadi Juara Piala Dunia 2022 di Qatar setelah mengalahkan Prancis melalui drama adu penalti (3-3 selama 120 menit).

Keputusan berani José Pékerman di tahun 2004 itu bukan hanya menyelamatkan seorang pemain, tetapi juga menempatkan bagian krusial terakhir dalam kepingan puzzle sejarah Argentina. Tanpa langkah cepat dan keyakinan Pékerman, peta sepak bola dunia bahkan daftar Juara Dunia mungkin terlihat sangat berbeda hari ini. (*)

TEMANISHA.COM