TOPMEDIA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kaum disabilitas dengan meluncurkan inovasi teknologi yang sangat dibutuhkan. Mereka telah mengembangkan aplikasi peringatan dini tsunami berbasis Android bernama Joko Tingkir.
Aplikasi ini dirancang khusus agar mudah digunakan oleh para penyandang tunanetra. Aplikasi ini merupakan hasil riset dari tim ahli di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unesa.
Ketua tim peneliti, Madlazim, menjelaskan bahwa aplikasi Joko Tingkir dibuat dengan prinsip kesederhanaan dan inklusivitas. Untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan, aplikasi ini memiliki dua fitur utama:
- Notifikasi Suara: Panduan penggunaan dan informasi real-time disampaikan secara lisan. Fitur ini sangat membantu pengguna tunanetra total.
- Tampilan Visual yang Kontras: Dirancang untuk pengguna dengan sisa penglihatan, elemen visual dibuat dengan kontras tinggi agar lebih mudah dilihat.
Selain itu, elemen sentuh pada layar aplikasi juga dirancang agar kompatibel dengan teknologi screen reader yang sudah ada, sehingga navigasi menjadi lebih mudah.
Aplikasi ini mendapatkan data gempa bumi dari FDSNWS (Federated Data Service Network Web Services). Jika terdeteksi gempa dengan potensi tsunami, Joko Tingkir akan segera mengirimkan peringatan dini dalam tiga bentuk:
- Suara: Notifikasi akan memberikan informasi gempa dan estimasi dampak tsunami secara lisan.
- Getaran: Getaran menjadi bentuk peringatan tambahan yang penting, memastikan penyandang tunanetra dapat langsung merasakan sinyal bahaya.
- Visual: Tampilan grafis yang ramah disabilitas akan muncul di layar.
Tjipto Prastowo, anggota tim riset, menambahkan bahwa Joko Tingkir tidak hanya berfungsi sebagai alat peringatan dini.
Aplikasi ini juga menyediakan edukasi bencana yang inklusif, sehingga pengguna tidak hanya tahu cara menghindari bahaya, tetapi juga memahami tindakan yang harus diambil.
Inovasi ini telah melalui serangkaian pengujian dengan melibatkan langsung penyandang tunanetra. Versi terbaru yang ramah disabilitas ini akan segera tersedia dan di-update di Play Store, memungkinkan lebih banyak orang untuk mengaksesnya.
Penelitian ini mendapatkan dukungan penuh dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan direncanakan akan dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional Eureka: Physics and Engineering (Q3) pada November 2025.
Madlazim berharap bahwa inovasi ini dapat meningkatkan keselamatan kelompok rentan dan menjembatani kesenjangan akses informasi selama bencana, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Joko Tingkir menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih aman dan inklusif. (*)