TOPMEDIA – Upaya Jawa Timur mendorong digitalisasi layanan publik kembali membuahkan hasil manis. Pada ajang Implementasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) 2025 yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Hotel Kempinski Jakarta, Senin (1/12/2025), provinsi ini berhasil membawa pulang dua penghargaan sekaligus.
Berdasarkan keputusan resmi Menko Perekonomian selaku Ketua Pengarah Satgas TP2DD, Jawa Timur ditetapkan sebagai Provinsi Terbaik 1 dalam Implementasi TP2DD untuk kawasan Jawa–Bali. Posisi ini menempatkan Jatim di atas Jawa Tengah yang meraih peringkat kedua, serta DIY Yogyakarta di peringkat ketiga.
Tak hanya itu, Jatim juga memenangi Program Unggulan Terbaik 1, berkat inovasi layanan pajak kendaraan bermotor Sambel Bajak, akronim dari Sambil Belanja Online, Bayar Pajak. Terobosan ini memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan melalui kolaborasi dengan platform e-commerce, sehingga prosesnya bisa dilakukan secara praktis saat berbelanja daring.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, yang hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menilai, capaian ini menunjukkan bahwa digitalisasi fiskal di Jatim semakin matang dan berjalan efektif.
“Alhamdulillah, pengakuan ini menjadi bukti bahwa kerja kolaboratif seluruh ekosistem digital di Jawa Timur, mulai dari pemerintah daerah, perbankan, pelaku usaha, hingga masyarakat, menghasilkan perubahan yang nyata,” ujar Khofifah.

Menurutnya, digitalisasi fiskal bukan hanya tentang mempercepat layanan, tetapi juga menciptakan pemerintahan yang lebih akuntabel, responsif, dan mampu mengikuti perubahan zaman. Ia menegaskan bahwa Jatim membangun transformasi digital secara menyeluruh, mulai dari manajemen pendapatan hingga inovasi layanan yang langsung dirasakan masyarakat.
Salah satu yang menjadi sorotan nasional adalah Sambel Bajak. Inovasi ini dinilai mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak sekaligus memperluas akses layanan pembayaran yang sebelumnya dirasa kurang praktis bagi sebagian masyarakat.
“Layanan ini kami rancang agar semakin dekat dengan keseharian masyarakat digital. Selain mempermudah pembayaran pajak, program ini juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Gubernur Khofifah berharap penghargaan ini dapat menjadi energi baru untuk terus mengembangkan digitalisasi fiskal di semua lini. Ia juga berterima kasih kepada seluruh perangkat daerah dan mitra yang telah berperan dalam mempercepat transformasi digital. (*)



















