TOPMEDIA – Angin segar berembus dari Gedung Parlemen. Di tengah ketegangan demonstrasi yang terus memanas, Pimpinan DPR berjanji akan turun tangan langsung melobi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Tujuannya adalah untuk membebaskan aktivis mahasiswa yang masih ditahan pasca-aksi. Janji ini muncul dari pertemuan yang cukup panas antara anggota DPR dengan perwakilan mahasiswa.
Pilah Aktivis dan Perusuh
Dalam audiensi yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Wakil Ketua DPR Saan Mustopa secara blak-blakan membedakan antara aktivis murni dan perusuh. “Ini catat, ada aktivis yang demo dan ada perusuh. Nah, kami akan memilah,” ujar Saan di hadapan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Faksi Kerakyatan. Ia menekankan bahwa DPR akan memperjuangkan kebebasan bagi mereka yang murni menyuarakan aspirasi, bukan mereka yang melakukan tindakan anarkis.
Saan menjelaskan, ia bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad akan segera berkoordinasi dengan kepolisian untuk mempercepat proses pembebasan tersebut. “Kami akan coba meminta kepada pihak kepolisian, dalam hal ini Kapolri, mana yang bisa dipercepat untuk dibebaskan,” tambahnya.
Jaminan dan Tuntutan Realisasi
Meski menjanjikan upaya lobi, Saan juga menyatakan bahwa pihak DPR akan tetap mendengarkan penjelasan dari kepolisian terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan. “Tentu kita juga akan mendengar dari polisi soal pelanggaran apa yang dilakukan. Kalau memang itu tidak terlalu berat dan murni demonstrasi, kami akan minta mereka untuk segera dikeluarkan,” tegasnya.
Komunikasi dengan pihak kepolisian, ditegaskan Saan, akan dilakukan secepat mungkin. Janji ini disambut dengan skeptis oleh sebagian mahasiswa. Mereka menuntut agar DPR tidak hanya mengeluarkan pernyataan, tetapi segera membuktikan komitmen tersebut dengan tindakan nyata. Sementara itu, publik masih menanti, apakah janji manis dari Senayan ini akan benar-benar menjadi solusi, atau hanya sekadar retorika untuk meredam gelombang protes yang semakin meluas.
