TOPMEDIA – Siapa sih yang hari ini bisa lepas dari internet? Hampir semua aktivitas kita, mulai dari scroll TikTok, streaming film, sampai main game kompetitif, semuanya butuh koneksi. Dan biar praktis, WiFi wireless alias internet tanpa kabel adalah andalan utama kita semua. Tinggal colok router, langsung connect ke mana-mana. Praktis banget, kan?
Meski menawarkan kepraktisan luar biasa, penting banget buat kamu tahu kalau teknologi WiFi ini juga punya beberapa celah yang bisa mengganggu pengalaman digital kamu. Sebelum kamu ngegas komplain kenapa ping tiba-tiba tinggi atau kenapa jaringan sering putus, yuk kita bedah tuntas lima kekurangan utama koneksi WiFi wireless yang sering bikin kita kesal!
1. Kecepatan dan Stabilitas yang Jauh Lebih Rentan Dibanding Kabel
Kamu pasti pernah ngerasain kan, pas lagi seru-serunya download atau meeting online, tiba-tiba kecepatan internet melambat drastis? Ini adalah kekurangan terbesar dari koneksi wireless. Sinyal WiFi ditransmisikan melalui udara, yang berarti sangat rentan terhadap berbagai gangguan. Beda dengan koneksi kabel Ethernet yang sinyalnya terisolasi di dalam kawat tembaga, sinyal WiFi harus melewati tembok, perabotan, bahkan gelombang radio dari perangkat lain (seperti microwave atau bluetooth). Setiap hambatan ini akan menurunkan bandwidth dan membuat koneksi jadi kurang stabil, terutama jika kamu berada jauh dari router.
2. Rentan Terhadap Interferensi dan Noise Lingkungan
Sinyal WiFi beroperasi pada frekuensi radio tertentu (umumnya 2.4 GHz dan 5 GHz). Masalahnya, banyak sekali perangkat elektronik rumah tangga lain yang juga menggunakan frekuensi yang sama. Televisi, telepon nirkabel, microwave oven, bahkan WiFi tetangga bisa saling ‘berebut’ channel dan menyebabkan interferensi. Fenomena ini menciptakan ‘kebisingan’ (noise) yang memaksa router dan perangkat kamu bekerja lebih keras, otomatis mengurangi kecepatan transfer data. Semakin padat area tempat tinggal kamu, semakin besar potensi masalah interferensi ini.
3. Masalah Keamanan yang Jauh Lebih Kompleks
Dibanding koneksi kabel yang secara fisik harus diakses, koneksi wireless memancarkan sinyal ke udara terbuka. Ini membuat aspek keamanan menjadi lebih rumit. Meskipun kita sudah mengenal enkripsi seperti WPA2 atau WPA3, sinyal WiFi tetap bisa diakses oleh siapa pun yang berada dalam jangkauan sinyal tersebut. Jika kata sandi kamu lemah atau router tidak diperbarui, potensi serangan siber, eavesdropping, atau pembobolan jaringan oleh pihak tak bertanggung jawab menjadi jauh lebih tinggi. Kamu harus lebih proaktif dalam menjaga keamanan jaringan WiFi kamu.
4. Jangkauan Sinyal yang Terbatas dan Dipengaruhi Jarak
Jangkauan sinyal WiFi punya batas maksimal. Semakin jauh perangkat kamu dari router, semakin lemah sinyal yang kamu terima, yang dikenal sebagai atenuasi sinyal. Sinyal 5 GHz memang lebih cepat, tapi jangkauannya lebih pendek dan sulit menembus tembok. Sebaliknya, 2.4 GHz jangkauannya lebih luas tapi kecepatannya lebih lambat. Untuk menutupi seluruh rumah besar, kamu mungkin harus membeli extender, repeater, atau menggunakan sistem mesh, yang tentu saja menambah biaya dan kompleksitas instalasi.
5. Konsumsi Daya Baterai Perangkat yang Lebih Besar
Pernah merasa baterai laptop atau HP kamu cepat habis saat terhubung ke WiFi? Ini bukan kebetulan! Agar bisa menerima dan mengirimkan sinyal secara nirkabel, perangkat kamu harus terus-menerus menggunakan energi untuk mencari sinyal, menjaga koneksi, dan berkomunikasi dengan router. Proses ini membutuhkan lebih banyak daya daripada jika perangkat kamu terhubung langsung menggunakan kabel. Jadi, kalau kamu sering bepergian atau menggunakan perangkat di luar jangkauan charger, koneksi WiFi bisa jadi ‘penguras’ baterai diam-diam.
Memang benar, kepraktisan WiFi wireless sulit ditandingi. Ia memberikan kebebasan bergerak yang tidak bisa diberikan oleh kabel. Namun, dengan memahami lima kelemahan ini, kamu jadi lebih tahu kapan harus beralih ke koneksi kabel untuk gaming atau download penting, dan kapan harus menginvestasikannya pada router yang lebih kuat. Jadi, sekarang kamu sudah punya bekal untuk memaksimalkan pengalaman internetmu.
(Respatih)



















