Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Inflasi Terkendali dan Manufaktur Ekspansi, Ekonomi Indonesia Menguat Jelang Akhir 2025

×

Inflasi Terkendali dan Manufaktur Ekspansi, Ekonomi Indonesia Menguat Jelang Akhir 2025

Sebarkan artikel ini
Ekonomi Indonesia semakin solid di akhir 2025 dengan terkendalinya inflasi dan surplus perdagangan. (Foto: Istimewa)
toplegal

TOPMEDIA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kinerja ekonomi Indonesia terus menunjukkan penguatan menjelang akhir tahun 2025.

Ia menyebut tiga indikator makro menjadi bukti solidnya ekonomi nasional, yakni inflasi yang terkendali, ekspansi sektor manufaktur, serta surplus neraca perdagangan yang konsisten selama 66 bulan berturut-turut.

HALAL BERKAH

Airlangga merinci inflasi November 2025 tercatat 2,72 persen (yoy), masih dalam rentang sasaran 2,5±1 persen.

Penurunan inflasi volatile food menjadi 5,48 persen dari 6,59 persen pada Oktober turut meredakan tekanan harga, sementara inflasi inti stabil di level 2,36 persen.

“Paket stimulus ekonomi berupa program diskon tarif transportasi yang akan diterapkan pada Desember diharapkan dapat menurunkan kembali tarif angkutan udara. Kebijakan ini diharapkan efektif dalam menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong peningkatan mobilitas,” ujar Airlangga.

Baca Juga:  Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dorong Ekonomi UMKM

Harga pangan pada November dipengaruhi kenaikan bawang merah dan sejumlah sayuran akibat curah hujan tinggi.

Namun beberapa komoditas seperti daging ayam ras, cabai merah, dan telur ayam mulai turun harga.
Beras bahkan mencatat deflasi 0,59 persen berkat intervensi pemerintah melalui Bantuan Pangan kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) serta Gerakan Pasar Murah.

Dari sisi eksternal, neraca perdagangan mencatat surplus 2,39 miliar dolar AS pada Oktober 2025. Ekspor mencapai 24,24 miliar dolar AS, lebih tinggi dari impor sebesar 21,84 miliar dolar AS.

“Surplus ini ditopang oleh kuatnya aktivitas ekspor non-migas ke AS yang naik 4,43 persen, seiring meningkatnya aktivitas PMI Manufaktur AS,” jelas Airlangga.

Baca Juga:  Industri Manufaktur Indonesia Tumbuh 5,60% di Tengah Geopolitik Global, Jadi Penopang Ekonomi Nasional

Sementara itu, PMI Manufaktur Indonesia kembali berada di zona ekspansi di level 53,3 pada November 2025, naik dari 51,2 pada Oktober. Angka ini tertinggi sejak Februari 2025 dan menandai momentum positif selama empat bulan berturut-turut.

“Aktivitas produksi pun terus naik untuk memenuhi kebutuhan pasar, diikuti dengan penumpukan pekerjaan yang mendorong perusahaan memperluas penyerapan tenaga kerja,” tambahnya.

Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Airlangga optimistis sektor manufaktur akan tetap kuat.

Ia menilai berbagai insentif pemerintah di sisi permintaan maupun pasokan akan menjadi pendorong tambahan bagi ekonomi nasional.

“Stimulus dan berbagai insentif di tengah permintaan domestik yang meningkat secara musiman menjadi penguat tambahan. Hal ini didukung oleh kondisi inflasi yang terkendali dan meningkatnya daya beli masyarakat,” pungkas Airlangga. (*)

TEMANISHA.COM