Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

Industri Halal Indonesia Menggeliat, Halalpreneur Jadi Peluang UMKM dan Ekspor

×

Industri Halal Indonesia Menggeliat, Halalpreneur Jadi Peluang UMKM dan Ekspor

Sebarkan artikel ini
Potensi industri halal tak hanya pada sektor makanan dan minuman, namun juga fesyen. (Foto: Istimewa)
toplegal

TOPMEDIA – Pertumbuhan wirausaha halal atau halalpreneur di Indonesia menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi konsumen produk halal terbesar secara global.

HALAL BERKAH

Menurut data PBB dan Kementerian Perekonomian, konsumsi halal Indonesia diperkirakan mencapai USD 281,6 miliar pada 2025.

Fenomena ini membuka peluang besar bagi UMKM dan pelaku usaha baru untuk masuk ke sektor halal, mulai dari makanan, kosmetik, farmasi, hingga pariwisata.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa industri halal Indonesia berkembang pesat dan harus dimanfaatkan secara maksimal.

“Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar telah menjadi konsumen produk halal tertinggi di dunia. Potensi ini perlu kita manfaatkan dengan pengembangan industri halal,” ujarnya.

Baca Juga:  Pentingnya Menanamkan Jiwa Entrepreneurship Sejak Dini

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, ekonomi syariah ditempatkan sebagai prioritas nasional.

Pemerintah menargetkan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) syariah mencapai 55,11% pada 2029, dengan penguatan rantai nilai halal (halal value chain) di sektor pangan, kosmetik, farmasi, dan pariwisata.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, menambahkan bahwa peluang industri halal sangat besar, namun Indonesia baru menguasai sekitar 3% perdagangan halal dunia.

“Indonesia memiliki sumber daya dan pasar besar, tetapi masih tertinggal dalam ekspor produk halal. Sertifikasi halal harus dipercepat agar industri kita lebih kompetitif di pasar internasional,” katanya.

Halalpreneur di Indonesia kini tidak hanya fokus pada produk makanan, tetapi juga merambah ke sektor fesyen muslim, kosmetik halal, farmasi, hingga pariwisata syariah.

Baca Juga:  Mengenal Halalpreneur, Konsep Bisnis Berbasis Halal yang Sedang Berkembang Pesat

Dengan dukungan regulasi dan sertifikasi yang lebih mudah, UMKM halal diprediksi akan menjadi motor penggerak ekonomi syariah nasional.

“Halalpreneur adalah masa depan ekonomi Indonesia. Dengan pasar halal global yang terus tumbuh, wirausaha halal bisa menjadi tulang punggung UMKM sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia,” tegas Haikal.

Pertumbuhan halalpreneur di Indonesia mencerminkan potensi besar industri halal yang sedang berkembang.
Dengan konsumsi halal terbesar di dunia, dukungan regulasi pemerintah, serta percepatan sertifikasi halal, Indonesia berpeluang menjadi pusat ekonomi syariah global.

Prospek ke depan menunjukkan bahwa halalpreneur akan menjadi motor penggerak UMKM, memperkuat daya saing ekspor, dan membuka lapangan kerja baru. (*)

TEMANISHA.COM