Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Harga Gabah Turun di Sejumlah Daerah, Selisih dengan HPP Mulai Menyempit

12
×

Harga Gabah Turun di Sejumlah Daerah, Selisih dengan HPP Mulai Menyempit

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Harga gabah kering panen (GKP) di berbagai wilayah mulai menunjukkan tren penurunan.

Di Lamongan, Jawa Timur, harga yang sebelumnya sempat menyentuh Rp 8.700 per kilogram kini berada di kisaran Rp 7.100/kg.

TOP LEGAL PRO

Penurunan serupa terjadi di Tuban, Jawa Timur, dan Sukoharjo, Jawa Tengah, di mana harga turun dari di atas Rp 8.000/kg menjadi Rp 7.100/kg.

Di Indramayu, Jawa Barat, harga yang sebelumnya juga melampaui Rp 8.000/kg kini turun menjadi Rp 7.500/kg.

Sementara itu, di Karanganyar, Jawa Tengah, harga GKP bahkan telah berada di bawah Rp 7.000/kg, tepatnya Rp 6.900/kg.

Meski harga saat ini masih berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP), selisihnya semakin menyempit.

Baca Juga:  Karier DJ Panda Terancam Usai Isu Kehamilan Erika Carlina, Klub Malam Ramai-Ramai Putus Kerja Sama

Beberapa hari lalu, perbedaan harga pasar dengan HPP masih cukup lebar, namun kini mulai merapat.

HPP sendiri adalah harga dasar yang ditetapkan pemerintah untuk membeli gabah atau beras dari petani, dengan tujuan melindungi mereka agar tidak menjual hasil panen dengan harga terlalu rendah ketika pasokan melimpah.

Ketika harga GKP mendekati HPP, dampaknya bisa berbeda bagi pihak terkait. Bagi petani, keuntungan yang diperoleh semakin tipis, dan jika harga jatuh di bawah HPP, kesejahteraan mereka bisa terancam.

Sementara bagi konsumen, penurunan harga dapat membantu menstabilkan atau bahkan menurunkan harga beras di pasaran, tetapi harga yang terlalu rendah dalam jangka panjang bisa menurunkan motivasi petani untuk menanam padi pada musim berikutnya.

Baca Juga:  Pemkot Imbau Warga Surabaya Hanya Kibarkan Merah Putih Hormati Kesakralan Bendera Nasional

Dengan kondisi saat ini, harga GKP memang masih berada di atas batas aman. Namun, pemerintah dan pelaku usaha pangan perlu terus memantau agar harga tetap menguntungkan bagi petani sekaligus terjangkau bagi masyarakat. (*)

TEMANISHA.COM