Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
SPORTAINMENT

Hannah Hampton Sempat Ingin Tinggalkan Sepak Bola, Dengan Kondisi Penglihatan, Mahkota Euro Tetap Di Inggris Dari Dua Penyelamatannya

19
×

Hannah Hampton Sempat Ingin Tinggalkan Sepak Bola, Dengan Kondisi Penglihatan, Mahkota Euro Tetap Di Inggris Dari Dua Penyelamatannya

Sebarkan artikel ini
Hannah Hampton Kiper Timnas Wanita Inggris yang memiliki gangguan penglihatan, dua save miliknya menjadikan Mahkota Euro tetap berada di tanah Inggris. (Wikipedia)
toplegal

TOPMEDIA – Pahlawan dibawah mistar Timnas wanita Inggris yang mimisan saat membela timnya, Hannah Hampton memiliki kekurangan fisik sejak lahir, namun berkat kemampuan dirinya, ia membawa Lionesses juara kali kedua di turnamen Benua Biru itu.

Hannah Hampton, wanita kelahiran 16 November 2000 di Birmingham, Inggris, di usia muda dia didiagnosis menderita strabismus (suatu kondisi persepsi kedalaman yang berputar berbeda dari mata lainnya) dengan kata lain bermata juling.

TOP LEGAL PRO

Di usia tiga tahun dia menjalani tiga operasi namun semuanya gagal. Dokter yang menangani menghimbau Hannah untuk menghindar segala bentuk olahraga.

Karena kondisi tersebut, Hannah sampai tidak bisa dan kesulitan menuangkan air, dia menuangkan air selalu tumpah-tumpah jika tak memegang gelas tersebut.

Sering mimisan dan jarinya cedera akibat kesalahannya dalam membaca arah bola, namun Hannah kecil tak patah arang soal itu.

“Rasanya saya selalu berusaha membuktikan orang lain salah” ujarnya seperti dilansir mail online. Sambungnya, “hal itu membuat saya semakin bertekad untuk mencapai level tertinggi, olahraga menjadi hasrat dan impian saya”.

Baca Juga:  PSG Didenda Rp2 Miliar Akibat Rusuh Pasca Juara Champions League 2025

Tumbuh di Spanyol, Hannah menghabiskan masa kanak-kanak di negeri Matador itu. Pindah ke Spanyol karena orang tuanya ingin mempelajari bahasa dan budaya baru, dan kepindahan itu justru membuka gerbang dirinya untuk sepak bola.

Hannah kecil dilirik Villareal untuk bergabung di akademi mereka. Selama 5 tahun di pesisir timur Spanyol, Hannah awalnya belajar sebagai penyerang.

“Mereka bilang saya harus fokus pada penyelematan dulu, baru kalau sudah waktunya saya akan mengambil satu, saya jadi bersemangat, insting menyerang saya muncul” ucapnya.

Hampton tampak gembira setelah pertandingan final itu. Dia merasa perjalanan hingga di titik ini menjadi perjalanan yang sangat luar biasa.

Soal penglihatan matanya tidak sepenuhnya hilang. Seluruh perjalanan karir dirinya tak begitu mulus, dengan suka duka hal itu terkadang membebaninya.

Semangat Hannah luar biasa. Di usia 16 tahun dia bergabung dengan Birmingham City, disana ia menemukan mentor dalam diri legenda Inggris Ellen White yang membimbingnya.

Baca Juga:  Tim Wanita Inggris Juara Euro, Istana Buckingham dan Downing Street: "Football Is Coming Home"

Ellen White mengatakan bahwa Hannah memiliki emosi sebagaimana layaknya gadis usia 16 tahun kata Ellen seperti dikutip dari BBC.

“Anda tidak akan bisa menyelamatkan emosinya, itu membutuhkan waktu, pengalaman, dan pemahaman, disitu saya yakin dia akan menjadi kiper yang baik” ungkap Ellen.

Tahun 2021, Hannah pindah ke Aston Villa, manager Ward mengatakan bahwa Hannah memiliki bakat yang luar biasa. “Salah satu individu paling berbakat yang pernah bekerja dengan saya” ujar Ward.

Karir pertama Hannah di Timnas Inggris pada tahun 2022. Dibawah bersama Mary Earps, diboyong untuk kejuaraan turnamen Euro tahun itu.

Tahun 2023 karir internasional Hannah hampir sirna, hal itu dikarenakan dia di cap indisipliner atas tuduhan perilaku dan bersikap buruk selama di training centre Lionesses itu.

Karena peristiwa itu, Hannah hampir sempat memutuskan untuk berhenti dari sepak bola. Kata Ward, dititik itu justru menjadi titik awal kebangkitan wanita dengan tinggi 1,73 m itu. “Itu membantunya menyadari betapa besar dukungan yang sebenarnya ia miliki” ungkap Ward.

Baca Juga:  Emma Raducanu Tembus Semifinal Terbesar Sejak Juara AS Terbuka 2021

Ward mengatakan sebagian rumor sikap Hannah tidak sepenuhnya benar. Terbukti 5 bulan kemudian Sarina Wiegman memboyong Hannah ke squad nya.

“Anda tidak bisa membiarkan semua sorotan media menang” tutur Hannah. Menurutnya itu akan membakar dirinya dan dia tidak terima akan hal itu.

Hannah terus berupaya menunjukan siapa dirinya dengan segala kemampuan yang ia miliki. Hannah berjuang maksimal, dirinya kini di Timnas dan dia mengatakan dengan percaya diri bahwa semua anggapan orang adalah salah.

Dengan segala keterbatasan penglihatan dan semangat yang tinggi, Hannah membuktikan diri bahwa segala kerja keras tidak mengkhianati hasil.

Hannah menjadi topik berita. Tampil gemilang sejak fase grup. Hannah mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir semua anak perempuan Inggris yang bermain sepak bola sangat gembira. Hannah begitu bangga dirinya berseragam Timnas Inggris.

Dan, dua penyelamatan penalti membuktikan dirinya mempertahankan mahkota Euro tetap berada di tanah Inggris.

 

TEMANISHA.COM