TOPMEDIA – Musim Formula 1 2025 telah memasuki paruh kedua, dan Lewis Hamilton memilih untuk mulai fokus ke masa depan. Alih-alih mengejar hasil jangka pendek, pembalap Inggris ini mulai membentuk kontribusinya untuk proyek Ferrari 2026. Ia perlahan mengikuti pendekatan Charles Leclerc rekan setimnya untuk memahami karakter mobil SF-25 dan membuka jalan bagi pengembangan mobil musim depan.
Di tengah keterbatasan performa yang dirasakannya sepanjang musim, Hamilton mulai menyesuaikan gaya balapnya dengan pengaturan yang digunakan Leclerc. Ia menyebut pendekatan Leclerc yang cenderung lebih oversteer ternyata lebih cocok dengan kondisi mobil saat ini. “Saya sudah mencoba berbagai arah, dan sekarang mulai mendekati pendekatan Charles karena itu yang paling berhasil,” ujar Hamilton.

(Instagram)
Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama Hamilton sejak awal adalah sistem kemudi (power steering), yang menurutnya perlu penyesuaian lebih lanjut. Ia juga menyoroti masalah lain seperti kestabilan mobil di tikungan cepat dan karakteristik pengereman yang terlalu agresif dibandingkan mobil Mercedes yang ia kendarai sebelumnya.
Ferrari mengakui bahwa masukan dari pembalap sangat penting, terutama saat menghadapi perubahan besar regulasi pada 2026. Menurut Jerome D’Ambrosio, Wakil Prinsipal Ferrari, tim mencoba menyeimbangkan antara target teknis dan kebutuhan pembalap untuk menyesuaikan mobil dengan gaya mengemudi mereka masing-masing.
(Instagram)
“Masukan dari kedua pembalap sangat mirip pada level konseptual. Kami berusaha menciptakan mobil yang kompetitif sekaligus nyaman dikendarai,” jelas D’Ambrosio.
Kini, kontribusi Hamilton bukan hanya di lintasan, tetapi juga dalam pembentukan arah kerja tim teknis Ferrari. Ia berharap bisa menanamkan ‘DNA’-nya dalam proyek jangka panjang ini, agar Ferrari tidak hanya lebih kompetitif, tetapi juga lebih sesuai dengan karakter dan kebutuhan pembalap.