Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Gempa Dangkal Guncang Sumenep dan Pulau Sapudi, Begini Penjelasan BMKG

17
×

Gempa Dangkal Guncang Sumenep dan Pulau Sapudi, Begini Penjelasan BMKG

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Gempa (Foto: Pinterest)
toplegal

TOPMEDIA – Gempa menimpa wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi, Madura, Jawa Timur. BMKG mengatakan gempa magnitudo (M) 6,5 yang terjadi berpusat di laut. Gempa ini disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif bawah laut,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).

HALAL BERKAH

Daryono menjelaskan gempa ini berjenis gempa dangkal yang memiliki mekanisme pergerakan naik. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelasnya.

BMKG mengeluarkan analisis yang menunjukan gempa yang memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,0.

Baca Juga:  Surabaya dan Sekitarnya Masih Diguyur Hujan di Tengah Puncak Kemarau, BMKG Beri Penjelasan Ini!

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,35° LS ; 114,22° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 58 Km arah Tenggara Sumenep, Jawa Timur, pada kedalaman 12 kilometer.

Daryono juga mengatakan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pulau Sapudi V-VI MMI, gempa ini membuat semua orang merasakan getaran dan terjadi kerusakan ringan.

Sementara di daerah Sumenep, Pamekasan, dan Surabaya dengan skala intensitas III-IV MMI yang getarannya dirasakan nyata dalam rumah atau terasa getaran seakan-akan truk melintas.

Sedangkan di daerah Tuban, Denpasar dan Gianyar dengan skala intensitas III MMI yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, sama dengan IV MMI.

Baca Juga:  Kamchatka Rusia Diguncang Gempa Dahsyat, Peringatan Tsunami Global Meluas, Indonesia Alami Tsunami Minor

Lalu, di daerah Tabanan, Buleleng, Kuta dan Banyuwangi dengan skala intensitas II-III MMI yakni getaran dirasakan nyata.

Gempa ini juga dirasakan di daerah Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Tengah, Malang, dan Blitar dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Lanjut Daryono, hingga pukul 00.29 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 4,4. Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan rusak akibat gempa. (*)

TEMANISHA.COM