TOPMEDIA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menegaskan belum akan merevisi target penjualan mobil nasional tahun 2025, meskipun tren penjualan sepanjang tahun ini menunjukkan penurunan signifikan.
Target penjualan mobil tetap dipatok di angka 900 ribu unit, mengacu pada capaian tahun 2024 yang mencapai 865 ribu unit secara wholesales.
Data Gaikindo mencatat, hingga Agustus 2025, total penjualan mobil secara wholesales baru mencapai 500.951 unit.
Angka ini turun 10,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 560.552 unit.
Penjualan ritel dari dealer ke konsumen juga mengalami penurunan 10,7% menjadi 522.162 unit, dari sebelumnya 584.847 unit pada periode Januari–Agustus 2024.
“Tidak ada (revisi target), masih tetap. Soal tercapai atau tidak tercapai, kita usahakan terus, karena kita harus bikin tone positif,” ujar Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, dikutip Senin (29/9/2025).
Kukuh menjelaskan bahwa di tengah lemahnya daya beli masyarakat dan ketidakpastian ekonomi global, dukungan pemerintah melalui regulasi dan insentif sangat dibutuhkan untuk mendorong pemulihan industri otomotif nasional.
“Kalau ada obat mujarab yang segera bisa memberikan kondisi yang lebih baik, pastinya kita bisa naik. Mungkin kita tunggu kebijakan insentif jangka pendek hingga menengah ya, 2–3 tahun supaya ini segera naik,” jelasnya.
Gaikindo berharap pemerintah dapat kembali menerapkan skema insentif seperti saat pandemi Covid-19, yakni kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP).
Kebijakan tersebut terbukti efektif mendorong penjualan mobil nasional, yang pada tahun 2022 berhasil menembus angka 1 juta unit.
“Sekarang kita perlu insentif, kondisi lagi sulit. Jangka panjangnya kita harus punya kajian yang komprehensif dan menyeluruh. Berapa sih daya beli masyarakat kita? Kalau saya hanya tahu dari Gaikindo, itu datanya 70–80% orang beli mobil yang harganya di bawah Rp 400 juta,” pungkas Kukuh.
Meski pasar otomotif nasional sedang mengalami tekanan, Gaikindo tetap berupaya menjaga optimisme pelaku industri.
Target penjualan 900 ribu unit dianggap sebagai bentuk dorongan psikologis agar sektor otomotif tetap bergerak dan tidak kehilangan momentum. (*)