TOPMEDIA — Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) secara resmi meluncurkan turnamen baru bertajuk FIFA ASEAN Cup. Kompetisi ini akan digelar dalam kalender pertandingan FIFA Matchday dan melibatkan seluruh 11 negara anggota ASEAN.
Turnamen regional ini dipandang sebagai upaya untuk mempererat kerja sama antarsesama negara ASEAN sekaligus memperkuat ekosistem sepak bola di kawasan Asia Tenggara yang dinamis.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengumumkan peluncuran ini dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia, setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara FIFA dan ASEAN. Acara tersebut disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia sekaligus Ketua ASEAN, Anwar Ibrahim.
“Piala ASEAN FIFA diciptakan untuk kawasan ini, yang melibatkan seluruh 11 negara anggota. Ini akan memberikan dampak sangat besar tidak hanya di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga di seluruh dunia,” ujar Infantino, Senin (27/10).
Infantino menyoroti angka 11 sebagai jumlah peserta turnamen—meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Singapura, dan Timor Leste—sebagai simbolisme dalam sepak bola.
“Angka 11 itu sangat simbolik dalam sepak bola. Kini ASEAN menjadi satu tim lengkap, siap untuk menang,” tegasnya.
Asia Tenggara diakui Infantino sebagai pasar potensial yang signifikan dengan lebih dari 700 juta penggemar aktif sepak bola. Komitmen kerja sama antara FIFA dan ASEAN akan berfokus pada tiga prinsip utama: integritas permainan, keselamatan lingkungan sepak bola, dan pendidikan melalui olahraga.
“Kami ingin memastikan sepak bola terus berkembang dalam suasana yang aman serta menjadi sarana pendidikan bagi generasi muda, baik laki-laki maupun perempuan di seluruh kawasan ini,” kata Infantino.
Sebelumnya, kawasan ini telah memiliki turnamen regional yang cukup tua, yakni Piala AFF, yang kini dikenal sebagai ASEAN Championship, dan telah berlangsung selama 29 tahun.
Namun, belum ada keterangan pasti apakah FIFA ASEAN Cup akan menggantikan kompetisi tersebut atau berdiri sebagai turnamen baru yang diakui resmi di bawah naungan FIFA, yang selama ini menjadi kendala bagi Piala AFF untuk melibatkan pemain diaspora. (*)



















