TOPMEDIA-Ondoua Wiwoho Dave Ezekiel, anak ketiga dari mantan pemain naturalisasi Indonesia, Guy Junior, mencuri perhatian dunia sepak bola usia dini.
Bocah yang akrab disapa El ini mengikuti jejak sang ayah sebagai pesepak bola.Namun, berbeda dari Guy Junior yang dikenal sebagai penyerang tajam, Ezekiel memilih posisi sebagai penjaga gawang.
Pilihan Ezekiel untuk menjadi kiper ternyata bukan keputusan yang sia-sia. Baru-baru ini, ia sukses mengantarkan timnya, Grefoo Academy U-11, meraih gelar juara pada ajang Juanda Cup 2025.
Turnamen ini dikenal sebagai salah satu kompetisi usia dini paling bergengsi di kawasan Jawa Timur, yang mempertemukan berbagai akademi sepak bola terbaik dari seluruh Indonesia.
Cholin Misgetawati, ibu El mengatakan, ia membebaskan anaknya untuk menekuni hobinya. “Sebagai orang tua hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk El,” ungkap Cholin.
Dia menyebut, keinginan El untuk menjadi kiper membuatnya sempat penasaran. Sebab, anak pertamanya Essimbi Nke Wiwoho Moise Emmanuel berposisi sebagai striker seperti ayahnya.
“Tapi itu semua saya serahkan kepada El dan saya mendukung penuh keputusan El,” bebernya.
Dalam final Juanda Cup 2025, Grefoo Academy tampil dominan berkat performa cemerlang Ezekiel di bawah mistar gawang.
Beberapa penyelamatan krusial yang ia lakukan menjadi kunci kemenangan timnya. Penampilan konsisten Ezekiel sejak babak penyisihan hingga final menuai pujian dari banyak pihak, termasuk para pelatih dan pencari bakat.
Guy Junior sendiri bukanlah nama asing di sepak bola Indonesia. Ia sempat memperkuat sejumlah klub ternama seperti PSM Makassar, Madura United, dan Bhayangkara FC. Prestasi tertingginya adalah saat membawa Bhayangkara FC meraih gelar juara Liga 1 Indonesia pada tahun 2017.
Pemain berdarah Kamerun ini kemudian resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan tetap aktif di dunia sepak bola nasional hingga beberapa musim terakhir.
Kini, tongkat estafet dunia sepak bola perlahan mulai diteruskan oleh Ezekiel. Meski masih sangat muda, potensinya sudah terlihat menonjol.
Mental bertanding, keberanian menghadapi lawan, serta refleks yang baik menjadi modal besar bagi perkembangan kariernya ke depan.
Kesuksesan Ezekiel bersama Grefoo Academy U-11 dalam menjuarai Juanda Cup 2025 menjadi sinyal bahwa bibit unggul sepak bola Indonesia terus bermunculan.
Banyak harapan disematkan pada generasi muda seperti El, yang tak hanya mewarisi bakat dari orang tua, tapi juga menunjukkan kerja keras dan dedikasi sejak usia dini.
Dengan pembinaan yang tepat, bukan tidak mungkin suatu hari nanti Ezekiel akan mengikuti jejak sang ayah membela klub-klub besar, bahkan memperkuat tim nasional Indonesia di level senior.
Semoga prestasi ini menjadi awal dari perjalanan panjang dan gemilang bagi Ezekiel di dunia sepak bola.