TOPMEDIA – Terkadang pembelanjaan dengan dana besar tak selalu menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Salah satunya yang dialami tim papan atas Liga Inggris, Chelsea FC.
Tim asal London Utara ini gagal mengalahkan Crystal Palace di kandang, meskipun telah menurunkan enam penyerang mahal total senilai 251 juta Pound. Atau, setara Rp5.502.186.060.000,00 (Rp5,5 triliun). Tentu bukan pembelanjaan yang murah.
Namun, The Blues menolak panik. Pada laga di Stamford Bridge, Minggu (17/8/2025), Chelsea menurunkan formasi 4-2-3-1 dengan nilai harga pemain masing-masing:
1. Jamie Gittens (52 juta Pound)
2. Cole Palmer (40 juta Pound)
3. Pedro Neto (45 juta Pound)
4. Joao Pedro (55 juta Pound)
Untuk mendatangkan keempat pemain lini serang itu, Chelsea menghabiskan total 192 juta Pound.
Namun, mereka justru kesulitan membongkar pertahanan Crystal Palace di babak pertama.
Usai turun minum, manajer Enzo Maresca memasukkan Liam Delap (30 juta Pound) menggantikan Joao Pedro serta Estevao (29 juta Pound) mensubstitusi Gittens. Dua pemain yang baru masuk itu berharga total 59 juta Pound.
Namun tetap saja, Chelsea kesulitan membobol pertahanan tim tamu. The Blues bahkan hanya mampu melepaskan tiga tembakan ke gawang The Eagles dari 19 percobaan sepanjang laga.
Lini depan The Blues pun kini menjadi sorotan. Banyak faktor yang ditengarai menyebabkan Chelsea seperti ini.
Salah satunya faktor minimnya laga pre-season karena kepadatan berlaga di Piala Dunia Antarklub 2025 dianggap sebagai penyebab kesulitan menang melawan tim sesama London itu.
Persiapan Chelsea praktis hanya kurang dari dua pekan sebelum liga primer resmi digulir pada 16 Agustus lalu.
Namun demikian, Maresca tidak khawatir dengan hasil pekan pertama ini. Sebagai laga perdana, Maresca tetap merasa anak asuhnya mendominasi permainan. Hanya kurang beruntung.
Pelatih asal Italia ini pun optimis bahwa Chelsea akan bermain lebih baik di pekan pekan selanjutnya. Pekan depan, Chelsea akan melawat ke markas West Ham United pada Sabtu (23/8/2025). Akankah lini depan yang tumpul kembali jadi sorotan? (*)