TOPMEDIA – Kewirausahaan memainkan peran penting sebagai penggerak inovasi, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
Di tengah transformasi digital, Indonesia menunjukkan geliat ekosistem wirausahawan yang dinamis, terutama lewat lonjakan jumlah startup dan platform digital.
Namun, rasio pengusahaentrep Indonesia masih tertinggal dibanding negara tetangga, menandakan bahwa potensi pengembangan ekosistem ini masih sangat luas.
Geliat kewirausahaan Indonesia di kancah global menunjukkan tren yang semakin menjanjikan, meskipun masih menghadapi sejumlah tantangan struktural.
Indonesia kini menempati posisi strategis dalam ekosistem kewirausahaan global. Menurut Startup Ranking, Indonesia memiliki 2.562 startup per Januari 2024, menempatkan negara ini di urutan pertama Asia Tenggara, kedua di Asia, dan keenam secara global.
Global Entrepreneurship Index (GEI) menempatkan Indonesia pada peringkat ke-75 dari 137 negara dengan skor 26, mengindikasikan ruang perbaikan dalam mendukung ekosistem wirausaha nasional.
Rasio Total Early-stage Entrepreneurial Activity (TEA) Indonesia tercatat 3,47%, masih di bawah Singapura (8,76%), Malaysia (4,74%), dan Thailand (4,26%).
Laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) periode 2013–2022 mencatat stagnasi hingga penurunan aktivitas wirausaha awal di kalangan penduduk dewasa Indonesia, menandakan perlunya intervensi kebijakan dan program inkubasi yang lebih intensif.
Peningkatan rasio kewirausahaan sendiri bisa menjadi fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Ekonom Universitas Indonesia Prof. Rhenald Kasali mengatakan, keberlanjutan ekosistem wirausaha memerlukan sinergi regulasi, akses modal, dan pendidikan kewirausahaan sejak dini.
“Ekosistem akan tumbuh jika ada dukungan regulasi yang kondusif, kemudahan akses permodalan, serta program edukasi yang menumbuhkan jiwa wirausaha sejak sekolah,” katanya.
Indonesia telah menorehkan prestasi dengan menjadi pusat startup terbesar di Asia Tenggara dan menempati posisi keenam global.
Namun, dengan rasio kewirausahaan yang masih rendah, tantangan besar menanti dalam meningkatkan partisipasi wirausahawan.
Melalui kebijakan proaktif, digitalisasi, dan pendampingan intensif, ekosistem wirausaha Tanah Air memiliki peluang besar untuk tumbuh lebih inklusif dan kompetitif di panggung global. (*)