TOPMEDIA – Dua saudari kakak beradik perempuan merusak perangkat peringatan kematian Charlie Kirk di Arkansas, Amerika.
Kakak beradik ini tidak serta merta merusak objek peringatan itu, mereka mengatakan bahwa mereka telah dipecat dari pekerjaan dan dilecehkan, karena mereka meminta uang tunai untuk pembelaan hukum mereka.
Kerri, 23, dan Kaylee Rollo, 22, ditangkap minggu lalu di Bentonville, dekat perbatasan dengan Missouri , dan didakwa melakukan perusakan terhadap perangkat penghormatan Kirk.
Sebuah rekaman video yang diambil seseorang saksi mata melihatkan Kerri merobek plakat dan menendang lilin yang diletakan di teras, sambil ia meneriakan “Kirk hidup sebagaimana ia mati yang menganjurkan kekerasan”.
Dalam rekaman itu juga gadis berambut pirang ini meneriakan “Rekam sesukamu” Kerri, yang menggunakan kata ganti orang, menambahkan dan mengacungkan dua jari tengah ke kamera.
Polisi setempat mengatakan CCTV juga menunjukkan Kaylee, saudari Kerri melakukan aksi vandalisme di luar Gedung Pengadilan Benton County.
Kakak beradik itu kemudian melakukan “ngemis digital”.
Mereka kini telah memulai GoFundMe dengan target mengumpulkan USD 18.000 atau sekitar Rp 300,63 juta, yang mereka beri judul “Melawan Fasisme Bantu Membayar Biaya Hukum Kami”.
Dalam unggahan penggalangan dana itu dikatakan, “setelah kejadian kematian Charlie Kirk, saudaraku dan aku di-doxxing secara online dan saudaraku dipecat dari pekerjaan mereka” tulis Kaylee.
“Ini merupakan pelanggaran langsung terhadap hak amandemen pertama mereka dan inkonstitusional. Ini memang disayangkan, tetapi apa pun bisa membantu,” tulisnya.
‘Tolong bantu saudara saya sementara mereka mencari pekerjaan lain dan melawan tirani yang merayap di negara ini” sambungnya.
Kaylee kembali memperbarui unggahan dan menulis, “KAMI TELAH DIANCAM, DOXING, Di kecelakaan, DAN DIPECAT” tulis Kaylee.
Kerri bekerja di sebuah restoran bernama Bella’s Table, yang menjauhkan diri dari karyawan tersebut setelah penangkapan menyusul adanya keluhan dari penduduk setempat.
Restoran tempat Kerri bekerja memberikan klarifikasi bahwa individu yang merusak tugu peringatan Charlie Kirk tidak mewakili atau mendefinisikan perusahaan kami, maupun tim, adapun kami bekerja keras melayani masyarakat kami setiap hari. Tindakan orang ini tidak mencerminkan standar, nilai, atau budaya restoran tersebut.
Sementara itu, seorang perempuan bernama Lacy Christian mengaku secara daring bahwa ia mengusir Kaylee dari rumahnya setelah penangkapan tersebut.
Kaylee diketahui sebelumnya berpacaran dengan putra Christian, tetapi keduanya putus setelah kejadian tersebut, menurut Christian.
“Kaylee sudah tinggal di rumahku selama lebih dari setahun dan aku tidak pernah sekalipun melarangnya memiliki keyakinan yang dianutnya. Akan tetapi, aku tidak akan membiarkan seseorang yang tinggal di rumahku merasa nyaman atau merayakan kematian dari pembunuhan,” ujar Christian.
“Dan aku tidak akan pernah membiarkan seseorang yang merasa nyaman tinggal di rumahku dengan menghancurkan tugu peringatan untuk orang lain,” kata Christian dilansir dari Dailymail.
Saudara perempuan, Kerri dan Kaylee Rollo, didakwa dengan kejahatan perusakan tingkat pertama, pelanggaran ringan, dan dibebaskan dari penjara dengan jaminan.
Para donatur GoFundMe yang telah memberikan lebih dari USD 14.000, tampaknya merupakan kaum kiri yang mencoba mendukung mereka.
Seorang donatur yang mengaku bernama ‘Antifa Supersoldier’ menulis “Anda melakukan hal yang baik” tulisnya.
Jaminan Kerri ditetapkan sebesar USD 15.000 dan individu tersebut meminta pengacara publik.
Jaminan Kaylee ditetapkan sebesar USD 7.500 dan ia melaporkan bahwa ia menyewa pengacaranya sendiri.
Kedua saudari itu akan hadir di pengadilan pada tanggal 22 Oktober. (*)