Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
FAMILY BUSINESSES

Drama Tes DNA Hancurkan Bisnis Keluarga (8-Habis): Dari Luka Menjadi Pelajaran

22
×

Drama Tes DNA Hancurkan Bisnis Keluarga (8-Habis): Dari Luka Menjadi Pelajaran

Sebarkan artikel ini
toplegal

SEJAK Papa resmi mengundurkan diri dari kursi Direktur Utama, suasana di Brajantara Construction perlahan berubah.

Meski banyak luka yang belum sepenuhnya sembuh, keputusan itu membuat arah perusahaan lebih jelas.

ROYALTI MUSIK

Bram memimpin sebagai direktur, Bruno fokus di lapangan, Broto mengurus legal dan kontrak, sementara aku dan Beryl menata administrasi serta keuangan.

Untuk pertama kali, perusahaan benar-benar dikelola secara profesional oleh generasi baru.

Mama tetap menjadi tiang keluarga. Dengan sabar, ia hadir di tengah semua perbedaan, mengingatkan kami agar jangan sampai kesalahan Papa terulang.

“Bangunan bisa roboh kalau pondasinya retak. Begitu juga keluarga. Jangan pernah abaikan kepercayaan,” katanya suatu malam. Kata-kata itu melekat kuat di benakku.

Baca Juga:  Drama Tes DNA Hancurkan Bisnis Keluarga (2): Tuntutan di Meja Hijau

Meski hasil tes DNA menyatakan anak Lestari bukan darah Papa, kebenaran lain tak bisa dihapus bahwa Papa memang pernah mengkhianati Mama dan keluarga.

Luka itu tidak bisa dihapus oleh putusan pengadilan. Tapi dari luka itu, kami belajar sesuatu yang jauh lebih besar yakni bisnis keluarga tidak boleh hanya bergantung pada ikatan darah. Ia harus dilindungi dengan aturan hukum dan dikelola secara profesional.

Kami pun mulai membenahi semua aspek legal perusahaan. Dari membuat shareholders agreement, menyusun kode etik keluarga, dan memastikan setiap aset tercatat jelas dalam perjanjian hukum. Kami tahu, ke depan, ujian lain bisa datang kapan saja. Tapi kali ini kami lebih siap.

Baca Juga:  Kutukan Generasi ke-3, Pertarungan Kepemimpinan di Perusahaan Keluarga (5): Manuver di Balik Pintu Rapat

Di akhir semua badai ini, aku menatap papan nama besar di depan kantor: Brajantara Construction.

Meski sempat hampir runtuh karena orang ketiga dan pengkhianatan, perusahaan ini masih berdiri. Mama tersenyum di sampingku, wajahnya penuh kelelahan tapi juga keteguhan.

Aku berbisik pada diriku sendiri, “Kali ini kami akan menjaga, bukan hanya bisnis, tapi juga kepercayaan.”

Dan itulah akhir dari drama panjang kami bukan akhir dari luka, tapi awal dari kebangkitan.

(Habis)

TEMANISHA.COM