TOPMEDIA-Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menegaskan pentingnya memperkuat kemandirian ekonomi desa melalui kolaborasi berkelanjutan, pendampingan intensif, serta pemberdayaan berbasis potensi lokal.
Komitmen ini diwujudkan lewat program Desa Sejahtera Astra Bajawa di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang telah berhasil membangun ekosistem kopi artisan dan mendorong tumbuhnya usaha produktif masyarakat desa.
“Melalui Desa Sejahtera Astra Bajawa yang kami bina sejak 2024, kami melihat bagaimana sinergi antara masyarakat, pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha dapat menghadirkan perubahan nyata. Bajawa menjadi bukti bahwa kemandirian ekonomi bisa tumbuh dari desa, ketika masyarakat diberi ruang untuk berinovasi dan berdaya,” ujar Djony Bunarto Tjondro.
Program Desa Sejahtera Astra Bajawa mencakup enam desa di wilayah Bajawa, yakni Naru, Wawowae, Mukuvoka, Ngoranale, Bolonga, dan Bowali.
Melalui pendampingan terstruktur dan kolaboratif, program ini telah melibatkan lebih dari 200 masyarakat desa dalam seluruh rantai nilai industri kopi mulai dari budidaya, pengolahan, hingga pemasaran.
Hasilnya, pendapatan petani meningkat hingga 67 persen, 54 lapangan kerja baru tercipta, dan 100 persen hasil panen kopi terserap pasar, termasuk untuk ekspor ke Thailand.
Tak hanya itu, program ini juga melahirkan dua unit usaha baru serta satu kelompok pengolahan limbah yang mengubah sisa produksi kopi menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Di dataran tinggi Flores, semangat kemandirian semakin terasa.
Para petani Bajawa kini tidak hanya menguasai teknik budidaya dan pengolahan kopi, tetapi juga membangun pola pikir baru bahwa bekerja di desa merupakan pilihan masa depan yang berkelanjutan.
Transformasi ini tidak lepas dari peran dua tokoh penggerak utama, yaitu Bernard Suryanto Langoday, fasilitator pembinaan yang mendampingi petani dalam character building, grading, dan quality control, serta Donatus Philipus Kabe, pemimpin Rumah Kopi Bajawa yang berperan aktif dalam regenerasi petani muda melalui edukasi dan inovasi kopi lokal.
Keduanya menghadirkan ruang belajar bersama yang menumbuhkan kualitas, kreativitas, dan kesadaran lingkungan dalam ekosistem kopi Bajawa dengan pendampingan berkelanjutan dari Astra.
Sebagai salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, Astra memiliki 302 anak perusahaan, ventura bersama, dan entitas asosiasi, serta didukung oleh lebih dari 190.000 karyawan.
Di bawah kepemimpinan Djony Bunarto Tjondro, Astra konsisten memberikan kontribusi sosial dan ekonomi melalui empat pilar tanggung jawab sosial, yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.
Selain itu, sembilan yayasan di bawah Astra turut berperan dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional dan membangun masyarakat yang inklusif serta sejahtera.
Semangat Astra dalam mendukung pembangunan ekonomi desa dan kolaborasi lintas sektor menjadi bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama bangsa serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.



















