Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa, Film AI Indonesia Pertama dengan Low Budget dan Digarap dalam Waktu Singkat

6
×

Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa, Film AI Indonesia Pertama dengan Low Budget dan Digarap dalam Waktu Singkat

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Beberapa waktu belakangan ini dunia perfilman Indonesia tengah menjadi perbincangan. Selain karena karya-karya luar biasa sineas Indonesia yang menarik pujian dan apresiasi masyarakat, namun ada pula karya film yang dihujat dan menjadi perbincangan panjang karena kualitasnya yang dianggap tidak sepadan.

Diantara berbagai pembahasan dunia perfilman Indonesia, terobosan baru dihadirkan seiring perkembangan teknologi digital. Kini, Indonesia memiliki film artificial intelligence (AI) pertama yang mengangkat tentang pahlawan nasional dan salah satu peristiwa bersejarah di Indonesia. Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa, dihadirkan dan dirilis mendekati moment hari kemerdekaan.

TOP LEGAL PRO

Produser Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa, King Bagus, mengatakan bahwa film yang sepenuhnya dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan ini hanya memakan waktu satu bulan untuk proses produksinya. Biaya produksi film ini low budget, hanya Rp 200 juta.

Baca Juga:  Inovboyo 2025: Surabaya Tunjukkan Diri sebagai Pusat Inovasi Kreatif, Budaya, dan Kepemudaan Digital

Ayu Ting Ting Sukses Gelar Konser Tunggal “Dangdut-Dangdutan”, Tuai Pujian dan Ungkapan Syukur

“Lagi ramai bikin film dengan biaya besar, kami buat film ini dengan biaya 200 juta dalam satu bulan,” ujar King Bagus di kawasan Senayan Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (16/8/2025).

Dalam menggarap film ini, menurut King Bagus, ada beberapa tantangan berat yang dihadapi, salah satunya yakni membangun konsistensi visual AI dari awal hingga akhir.

“Membangun konsistensi untuk AI itu sangat susah. Banyak yang mengerjakan 8 detik, 16 detik, tapi ketika di-challenge 3 menit mereka tumbang. Nah, ini kami harus menjaga itu,” tuturnya.

Prospek Bisnis AMDK: Produk “Receh” yang Digeluti Raksasa Consumer Goods

Baca Juga:  Lari Jadi Gaya Hidup Baru, Bukan Sekadar Olahraga

“Boleh dilihat dari depan sampai belakang itu masih konsisten, musuhnya masih konsisten. Itu lah tantangannya teknologi AI untuk dibikin film,” jelas King Bagus.

Selain itu, King Bagus menyebut kemunculan bayi menjadi salah satu tantangan tersulitnya. “Bayi itu di AI sulit sekali dimunculkan. Selain perang, begitu juga bahasa ada Belanda, ada Jawa, ada Indonesia dan itu harus presisi,” tambahnya.

Visual film ini dibangun dari riset sejarah yang dipadukan dengan teknologi AI untuk menciptakan suasana kota, medan perang, dan karakter tokoh dengan detail tinggi.

Persebaya Bidik Kemenangan di Indomilk Arena, Persita Siap Pasang Badan

Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa sendiri merekonstruksi perjuangan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825 – 1830) melawan kolonial Belanda.

Baca Juga:  Motor Listrik ALVA N3: Desain Futuristik, Jarak Tempuh 140 Km, Harga Mulai Rp11,5 Juta

Sebagai film yang memanfaatkan teknologi AI, film ini menjadi perhatian dan dinantikan. Pemanfaatan AI dalam industri perfilman di Indonesia memang bisa dibilang suatu hal yang baru dan menjadi penyegaran. Sejak mulai ditayangkan pada 14 Agustus 2025, hingga berita ini diturunkan, penontonnya sudah mencapai 1.250 orang. (*)

TEMANISHA.COM