Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

Didominasi Sektor Produktif, Pembiayaan KUR Terus Naik Tiap Tahun

18
×

Didominasi Sektor Produktif, Pembiayaan KUR Terus Naik Tiap Tahun

Sebarkan artikel ini
UMKM sektor produktif mendominasi penyaluran KUR. (Foto: Pinterest)
toplegal

TOPMEDIA – Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus menjadi tulang punggung pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Sepanjang tahun 2024 dan 2025, pemerintah menetapkan target ambisius untuk memperluas akses permodalan dengan plafon KUR mencapai Rp 280 triliun di 2024 dan naik menjadi Rp 300 triliun di 2025.

Penyaluran dana ini tidak hanya menyasar kuantitas, tetapi mulai bergeser ke arah kualitas pembiayaan, terutama pada sektor produksi yang dinilai mampu memberikan dampak ekonomi lebih luas.

TOP LEGAL PRO

Realisasi Penyaluran KUR 2024 dan 2025
Pada tahun 2024 pemerintah menetapkan target KUR sebesar Rp 280 triliun, untuk realisasinya mencapai Rp 280,28 triliun dengan proporsi sektor produktif mencapai 57,8 % dan jumlah debitur mencapai 4,92 juta.

Baca Juga:  Berkontribusi terhadap PDB Indonesia: Entrepreneur Jadi Pilar Ekonomi yang Terus Menguat

Di tahun 2025, target KUR sebesar Rp 300 triliun dengan realisasi hingga bulan Juli mencapai Rp 150 triliun dengan jumlah debitur mencapai 2 juta baik debitur baru maupun graduasi.

Sektor Terbesar Penyaluran KUR
Penyaluran KUR tahun 2024 dan 2025 didominasi oleh sektor-sektor produktif, dengan pertanian menjadi sektor penerima terbesar:

  • Pertanian: Menyerap hingga 44% dari total KUR BRI di 2025
  • Perikanan dan Industri Pengolahan: Menyusul sebagai sektor prioritas
  • Perdagangan dan Jasa Usaha: Tetap signifikan, terutama di daerah urban

Akomodasi dan Kuliner: Tumbuh pesat di wilayah pariwisata dan kota besar
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menekankan bahwa arah kebijakan KUR kini bergeser dari sekadar kuantitas ke kualitas. “Selama 10 tahun terakhir, KUR lebih dikejar dari sisi angka. Sekarang, kita fokus pada dampak nyata terhadap produktivitas dan pertumbuhan usaha,” ujarnya.

Baca Juga:  Koperasi Merah Putih Surabaya Siap Diluncurkan September 2025, Sediakan 19 Komoditas Pokok Harga Terjangkau

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa KUR telah menjadi instrumen penting dalam mendorong sektor riil. “Dengan rasio kredit macet (NPL) hanya 2,19%, kualitas penyaluran KUR tetap terjaga meski tantangan ekonomi global meningkat,” ungkapnya.

Penyaluran KUR sepanjang 2024 dan 2025 menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung UMKM. Dominasi sektor produksi, terutama pertanian, menjadi bukti bahwa pembiayaan diarahkan untuk menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan target Rp U300 triliun di 2025 dan fokus pada kualitas distribusi, KUR diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia. (*)

TEMANISHA.COM