TOPMEDIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali mengirimkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir dan longsor di wilayah Sumatera–Aceh.
Bantuan diberangkatkan Rabu (10/12) pagi melalui jalur laut dengan dukungan kapal dari Komando Armada (Koarmada) II.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Linda Novanti, mengatakan seluruh bantuan siap diberangkatkan ke lokasi bencana banjir dan longsor demi membantu para korban.
“Kami pastikan semua barang siap sebelum keberangkatan. Proses packing, loading, hingga pengecekan kelayakan barang terus berjalan agar tidak ada yang tertinggal,” ujarnya saat ditemui di Posko Peduli Bencana Sumatra, Balai Kota Surabaya.
Menurut Linda, Koarmada membantu pendistribusian bantuan menggunakan kapal perang untuk mempercepat pengiriman ke wilayah terdampak.
“Bantuan dikirim lewat jalur laut karena lebih efisien mengingat volume barang yang cukup besar,” katanya.
Bantuan yang dikirim terdiri dari berbagai kebutuhan dasar, mulai dari beras, mie instan, makanan siap saji, obat-obatan, perlengkapan bayi, pakaian, selimut, hingga sepatu boots.
Seluruh logistik diangkut menggunakan empat dam truk dan dua truk penumpang sebelum dimuat ke kapal.
BPBD Surabaya memastikan setiap barang yang diberangkatkan telah melalui proses pemeriksaan ketat.
“Kami cek jumlah, kondisi, hingga masa kedaluwarsa. Semua harus layak diterima masyarakat terdampak,” tambah Linda.
Hingga Selasa, Posko Peduli Bencana di Balai Kota masih menerima gelombang bantuan dari masyarakat. BPBD mencatat 5,5 ton beras dan mie instan telah masuk, selain donasi uang melalui rekening resmi Call Center 112.
Total dana donasi yang terkumpul hingga 8 Desember 2025 mencapai Rp 758,5 juta.
Sejak posko dibuka, sebanyak 29.976 paket sembako, 7.035 perlengkapan sanitasi, 2.435 pakaian, 1.918 peralatan shelter, 529.715 peralatan P3K, serta 8.352 perlengkapan bayi dan ibu hamil telah disalurkan ke sejumlah daerah terdampak.
Bantuan berasal dari berbagai elemen masyarakat. Rendi, pegawai PLN Nusantara Power Paiton, menyebut bantuan yang mereka salurkan berasal dari donasi pegawai. “Teman-teman karyawan bersama-sama mengumpulkan sembako, peralatan kebersihan, dan snack untuk korban bencana,” katanya.
Dukungan juga datang dari lingkungan pendidikan. Gresta Eruana, guru SDN Kapasari 8 Surabaya, menyerahkan donasi yang dihimpun dari guru, wali murid, dan peserta didik.
“Kami memilih menyerahkan bantuan berupa uang agar bisa digunakan sesuai kebutuhan mendesak di lokasi bencana,” ujarnya.
Linda mengimbau masyarakat yang ingin berpartisipasi tetap menyalurkan bantuan melalui posko resmi. “Posko buka setiap hari pukul 08.00–21.00, termasuk akhir pekan. Setiap bantuan akan kami kelola dengan transparan dan disalurkan ke wilayah yang membutuhkan,” katanya. (*)



















