Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Diabetes Dari Keturunan Atau Gaya Hidup? Simak Penjelasannya

×

Diabetes Dari Keturunan Atau Gaya Hidup? Simak Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi diabetes. (Foto: Freepik)
toplegal

TOPMEDIA – Diabetes bagi sebagian orang beranggapan penyakit turunan. “Kalau orang tua saya kena diabetes, berarti saya pasti kena juga dong?” itu pertanyaan kebanyakan orang.

Pertanyaan ini sering muncul dan membuat banyak orang pasrah terhadap nasib kesehatannya. Tetapi apakah genetik benar-benar menentukan segalanya?.

HALAL BERKAH

Benar memang, faktor keturunan berperan dalam perluasan penyakit itu dalam genetika. Sebuah Penelitian menunjukkan bahwa risiko diabetes tipe 2 teramati lebih tinggi pada mereka yang memiliki riwayat keturunan diabetes.

Salah satunya, sebuah studi pada jurnal diabetes menunjukkan risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat hingga tiga kali lipat jika memiliki salah satu orang tua yang menderita diabetes, dan bahkan bila keduanya diabetes, risikonya bisa naik sampai enam kali lebih tinggi.

Baca Juga:  Kontroversi Jule Kembali Mencuat, Diduga Jadi Orang Ketiga dalam Rumah Tangga Influencer Malaysia

Kendati demikian, genetik bukan vonis, karena faktor gaya hidup punya kekuatan besar untuk ‘mematikan’ potensi itu. Data menunjukkan mayoritas kasus diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan pola hidup sehat.

Fakta lain menerangkan, lebih dari 90% kasus diabetes tipe 2 berpotensi dicegah dengan menjalankan pola makan sehat, rutin berolahraga minimal 30 menit per hari, menjaga berat badan dalam kisaran normal, serta menghindari rokok.

Penelitian itu melibatkan lebih dari 550.000 orang di Asia menemukan bahwa mereka yang punya risiko genetik tinggi tapi menjalankan gaya hidup sehat-aktif bergerak, menjaga berat badan, tidak merokok, dan menjalankan pola makan sehat teramati memiliki kemungkinan terkena diabetes tipe 2 sebesar 57% lebih rendah apabila dibandingkan dengan yang menjalankan gaya hidup tidak sehat.

Baca Juga:  Pernah Hanya Digaji Rp20 Ribu, Kiky Saputri Kenang Masa Sulit

Namun sebaliknya, apapun faktor risiko genetik atau riwayat keturunan yang dimiliki, mereka yang menjalani hidup pasif atau sedenter, makan sembarangan, dan kelebihan berat badan tetap berisiko lebih tinggi terkena diabetes.

Artinya, gen bisa diwariskan, tapi kebiasaan bisa dipilih. Dan pilihan itulah yang akan menentukan arah hidup kita.

Jika kekhawatiran pada faktor keturunan menjadi pikiran, baiknya memulai memperbaiki pola makan dan aktivitas harian. Kurangi asupan manis berlebih, lebih sering bergerak, dan jaga berat badan ideal.

Langkah kecil ini bisa berdampak besar, seperti mengganti gula pasir dengan pemanis khusus bagi penderita diabetesm seperti stevia dan lain sebagainya.

Gula nol kalori yang aman untuk gula darah, dengan mineral alami kromium juga bisa menjadi pilihan yang berperan membantu kerja hormon insulin untuk mendukung kontrol gula darah.

Baca Juga:  Arisan Branded yang Menghancurkan Bisnis Keluarga (1): Mama dan Dunia Baru

Sebuah kata bijak mengatakan, kita mungkin tidak bisa mengubah gen kita, tapi kita bisa mengubah cara kita hidup. (*)

TEMANISHA.COM